TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 211 kepala keluarga penduduk Pasar Ikan, Jakarta Utara, yang rumahnya digusur pemerintah Jakarta sudah mendapat nomor unit Rumah Susun Sewa Rawa Bebek di Jakarta Timur. Mereka akan menempati Blok A dan F. Menurut Kepala Sub-Bagian Tata Usaha Unit Pengelola Rumah Susun Rawa Bebek, Jakarta Timur, Haerun, sudah 207 keluarga yang siap menghuni.
Mereka akan tinggal di sana hingga Desember. Setelah itu, warga Pasar Ikan ini akan dipindahkan ke rumah susun baru di dekat Rawa Bebek yang masih dibangun. “Desember, rumah susun baru selesai,” kata Haerun pada Rabu, 13 April 2016.
BACA: Alasan Warga Pasari Ikan Enggan Pindah
Haerun mengatakan, selama tiga bulan pertama, penghuni dari Pasar Ikan tidak dipungut biaya. Setelah tiga bulan, penghuni dikenakan biaya sewa sebesar Rp 300 ribu sebulan. Jumlah itu tidak termasuk biaya air dan listrik.
Menurut Haerun, Rumah Susun Rawa Bebek bukan diperuntukkan bagi penghuni yang sudah berkeluarga. Dalam rusun tersebut, hanya ada satu kamar tidur. Rumah susun ini bertipe 24, dengan kamar mandi, dapur, dan satu kamar tidur.
BACA: Perempuan Pasang Badan Penggusuran Pasar Ikan
Menurut Haerun, fasilitas untuk penghuni Rusun Rawa Bebek cukup memadai. Setiap hari ada bus feeder Transjakarta. Penghuni bisa memanfaatkan bus tersebut secara gratis dengan menunjukkan kartu penghuni. Namun pasokan air di rusun masih menggunakan air tanah. Ia mengimbau agar penghuni memanfaatkan air itu sebatas untuk mandi atau mencuci.
Di Rusun Rawa Bebek terdapat enam blok dengan masing-masing blok berjumlah 125 rumah. Warga Pasar Ikan berhak menempati sementara sebanyak dua blok, yaitu A dan F.
BACA: Ini Rencana Ahok untuk Wisata Religi Luar Batang
DANANG FIRMANTO
Berita terkait
Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku
15 hari lalu
Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.
Baca SelengkapnyaJATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku
17 hari lalu
Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman
Baca SelengkapnyaPolemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM
24 hari lalu
Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku
Baca SelengkapnyaPolemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM
27 hari lalu
OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN
Baca SelengkapnyaRamai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku
36 hari lalu
Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat
37 hari lalu
Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.
Baca SelengkapnyaDisebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah
39 hari lalu
Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara
39 hari lalu
Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaNasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur
39 hari lalu
KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN
Baca SelengkapnyaSengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN
40 hari lalu
Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.
Baca Selengkapnya