Digusur, Tinggal di Perahu, Ahok: Nggak Usah Bikin Sinetron  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Kamis, 14 April 2016 19:01 WIB

Sejumlah warga tidur di atas perahu setelah rumahnya digusur 2 hari lalu di Kampung Akuarium, Luar Batang, Jakarta Utara, 13 April 2016. Puluhan warga kampung akuarium yang rumahnya tergusur memilih untuk tinggal diatas kapal sambil menunggu mendapatkan tempat tinggal yang baru. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta warga Luar Batang, Jakarta Utara, yang saat ini tinggal di perahu pindah ke rumah susun Marunda. Tempat itu memang disediakan pemerintah untuk warga Jakarta yang kena gusur dan belum memiliki tempat tinggal.

Menurut pria yang kerap disapa Ahok itu, rusun Marunda masih dekat dengan laut sehingga mereka yang bekerja sebagai nelayan tetap bisa mencari nafkah. Bahkan pemerintah juga telah menyediakan bus gratis sebagai sarana transportasi dari rusun.

Sedangkan anak-anak mereka yang masih sekolah dipastikan mendapat Kartu Jakarta Pintar (KJP). Pinjaman modal sebesar Rp 5-10 juta disiapkan jika mereka ingin membuka usaha baru.

Sayangnya, kata Ahok, banyak yang menolak tawaran pemerintah dengan alasan jaraknya terlalu jauh dari tempat tinggal mereka sebelumnya. "Pengalaman kita, begitu selesai sheet pile (turap bibir pantai), dia mau dudukin lagi bikin tenda. Kita sikat. Jangan seolah-olah kasihan, justru dia yang kurang ajar, menyengsarakan keluarganya," ucap Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis, 14 April 2016.

Ahok sebenarnya sudah memiliki rencana merelokasi tambak di kawasan Penjaringan ke Kepulauan Seribu. Namun, khusus untuk kerang, rencana itu tidak bisa dilakukan karena lingkungannya tidak cocok.

Senin lalu, pemerintah menertibkan bangunan yang berada di tanah negara di Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta Utara. Masyarakat yang sebelumnya tinggal di sana menolak dan sempat memberikan perlawanan. Mereka tidak bersedia menempati rusun yang disediakan pemerintah. Sebagian bertahan dan tinggal di perahu. Mereka berencana kembali ke lahan yang digusur itu.

Ahok mengatakan tidak bisa melarang jika penduduk memang bertahan tinggal di perahu. Namun dia akan mengawasi mereka. Jika mereka kembali ke darat dan mendirikan tenda di area yang sudah digusur, dia tidak segan-segan mengusir mereka.

Menurut Ahok, bagi mereka yang bersedia dipindahkan ke Kepulauan Seribu, pemerintah sudah berencana membangun apartemen di sana. Jadi nelayan bisa menjadi warga Kepulauan Seribu dan pemerintah bakal menyediakan transportasi gratis berupa kapal dan bus. Ia juga berjanji menjamin harga pangan. "Anda mau pindah ke rusun Pulau Seribu pun kalau sudah jadi boleh. Siapa yang mau menyengsarakan siapa? Enggak usah bikin film sinetronlah," tuturnya.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

16 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

20 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

19 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

21 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

22 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

28 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya