Pesan ke PNS DKI, Ahok: Jika Saya Tak Jadi Gubernur Lagi ...

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Jumat, 15 April 2016 19:28 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, atau biasa disapa Ahok. Memberikan pidato saat pelantikan pejabat PNS di Balai Kota. Jakarta, 18 Mei 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan akan mengawasi kinerja pegawai negeri sipil dengan menerapkan key performance indicator (KPI). Tujuannya, agar para PNS bisa mengukur sendiri kemampuannya dan atasan tidak bisa seenaknya memecat bawahannya.

"Saya ingin kalau saya tidak jadi gubernur lagi, kawan-kawan PNS ini aman. Jadi mereka bisa tahu persis, mereka (kalau) dicopot kenapa?" kata Ahok di Balai Kota, Jumat, 15 April 2016.

Lewat KPI, semua kinerja pegawai akan diterjemahkan lewat angka. Setiap periode tertentu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerima hasil laporan tersebut. Ahok menyebutkan program ini bisa berlaku seperti di perusahaan swasta yang mengukur karyawannya. "Saya mau kayak swasta. Mereka diajarin cara bikin target," kata Ahok.

Setiap pegawai yang tergabung dalam group pesan berbasis internet seperti whatsapp harus saling belajar. Menurut Ahok, setiap orang yang belum paham harus belajar, yang belum pandai harus mengajarkan. "Sederhana, kalau bodoh nurut, pinter ngajar. Udah gitu aja," kata Ahok.

Selain itu, Ahok juga melarang seluruh PNS untuk terjun ke dunia politik karena tak jarang ada pihak-pihak yang tidak menyukainya. Hal tersebut tentu akan mempengaruhi kinerjanya sebagai PNS. Dengan adanya KPI, kata Ahok, apapun sikap pegawai terhadap dia, seperti memaki atau memujinya tidak akan mempengaruhi penilaian KPI.

Jika nanti kinerja pegawai tidak sesuai dengan target KPI, maka Pemerintah Provinsi DKI tak segan-segan akan memecat mereka. Selain itu, bagi staf atau bawahan yang tidak melaporkan kesalahan atasannya, maka mereka juga akan diberi hukuman. "Berarti kamu di bawah juga ikut mendukung yang tidak benar," kata Ahok.

Selain KPI, Pemprov DKI juga membuat sistem e-budgeting. Tujuan dari e-budgetung adalah untuk menghindari transaksi tunai dan agar dapat mengecek aliran anggaran selama bertransaksi. Kalau saya tidak lagi jadi di Jakarta pada 2017, APBD-P akan saya perbaiki. Jadi waktu saya tinggalkan DKI, maka e-budgeting sudah sempurna," kata dia.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

5 hari lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

23 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bagikan Bansos di Depan Istana Merdeka, Begini Penjelasan Heru Budi

25 hari lalu

Jokowi Bagikan Bansos di Depan Istana Merdeka, Begini Penjelasan Heru Budi

Heru Budi mengatakan bansos tersebut bersumber dari dana operasional Presiden.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

39 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya