Mei, PAN Pilih Ahok, Yusril, Sandiaga, atau Kader Internal

Reporter

Editor

Pruwanto

Sabtu, 16 April 2016 17:12 WIB

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kedua kiri), berbincang dengan Ketua Majelis Penasehat Partai Soetrisno Bachir (kiri) dalam Rapimnas II 2016 yang juga dihadiri Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais (kedua kanan) dan Sekjen Eddy Suparno (kanan) di Jakarta, 27 Maret 2016. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Sokongan dari partai politik mutlak pada pemilihan kepala daerah, termasuk pilkada DKI Jakarta Februari 2017, bagi calon kepala daerah yang tidak maju melalui jalur independen atau perseorangan. Sejumlah nama bakal calon memang sudah beredar. Tapi Partai Amanat Nasional baru mengumumkan calon yang disokong pada Mei 2016.

"Sekarang kami masih survei. Mei, kami putuskan," kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan seusai acara syukuran dan peluncuran buku 60 Tahun Jimly Asshiddiqie di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Sabtu, 16 April 2016.

PAN kini berfokus pada penjaringan calon dari kalangan internal. Nama-nama yang muncul, ucap Zulkifli, adalah Bupati Bojonegoro Suyoto, Wali Kota Bogor Bima Arya, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Desi Ratnasari.

Walaupun begitu, PAN tetap membuka pintu bagi kandidat di luar partai. Zulkifli mengaku sudah menjalin komunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, mantan Menteri Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra, serta pengusaha Sandiaga Uno. "Semua komunikasi politik kami jalankan dengan baik," ujarnya.

Zulkifli belum mau memastikan nantinya PAN akan mendukung Ahok sebagai calon atau tidak. "Belum, belum, nanti kami putuskan Mei, menunggu survei dulu," tuturnya.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini pernah menyatakan suku, agama, dan ras (SARA) tak layak dipermasalahkan pada masa sekarang. Gubernur DKI, kata dia, lebih dipentingkan gagasannya. "Tokoh mana pun saat ini bukan zamannya lagi ribut soal agama dan ras. Sekarang zamannya adu gagasan, konsep, dan kecerdasan, sehingga yang terbaiklah yang dipilih masyarakat," ucapnya, 27 Maret lalu. "Syaratnya harus yang berwawasan kebangsaan. Itu saja."

ARIEF HIDAYAT | ABDUL AZIS




Berita terkait

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

1 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

3 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

3 hari lalu

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang, tidak ada lagi pembatasan barang.

Baca Selengkapnya

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

3 hari lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menepis isu pelarangan operasional warung madura selama 24 jam.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

4 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

4 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

4 hari lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

5 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya