Pasar Ikan Digusur, Arkeolog: Situs Bersejarah Harus Diawasi  

Reporter

Selasa, 19 April 2016 12:44 WIB

Perahu di dermaga Pasar Ikan Luar Batang menjadi tempat tinggal warga korban penggusuran di sekitar Pasar Ikan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, 19 April 2016. Tempo/Rezki Alvionitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Arkeolog yang juga pemerhati Kota Tua Jakarta, Candrian Attahiyat, mengatakan, saat terjadi penggusuran rumah dan kios warga di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin pagi, 11 April 2016, hanya situs bersejarah tembok Bastion Zeeburg yang mengalami kerusakan. "Situs-situs lain tidak ada yang rusak," katanya kepada Tempo saat dihubungi, Selasa, 19 April 2016.

Candrian menuturkan situs bersejarah lain yang berada di sekitar Pasar Ikan dan wilayah Luar Batang adalah Pasar Hexagon, Pelelangan Ikan, Masjid Luar Batang, dan Museum Bahari. Namun situs-situs tersebut tidak rusak saat terjadi penggusuran rumah warga.

Meski demikian, Candrian tetap mengingatkan, dalam penggusuran suatu wilayah, harus ada pengawasan, terutama di tempat-tempat yang dekat dengan situs bersejarah. “Coba awasi, ada pengawasan ketat,” ujarnya.

Mengenai sanksi bagi pihak-pihak yang merusak situs bersejarah, ada undang-undang yang mengaturnya, yaitu Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. “Tapi ini bicara yang tanpa sengaja, backhoe-nya mungkin enggak tahu.”

Baca Juga: Penggusuran Pasar Ikan Ricuh, Ahok Serahkan ke Aparat

Sebelumnya, mantan Kepala Unit Pelaksana Teknis Kota tua ini mengatakan memang ada situs bersejarah yang rusak akibat penggusuran yang dilakukan pemerintah DKI di kawasan Pasar Ikan beberapa waktu lalu. Situs bersejarah itu adalah Bastion Zeeburg, yang merupakan bagian dari tembok benteng kota Batavia.

Namun, menurut dia, yang diratakan adalah semacam pagar yang menempel di bagian atas tembok. Sedangkan bagian temboknya terkena 20-30 sentimeter dari permukaan di atas.

Candrian menambahkan, tembok masih ada dan masih bisa dilihat karena masih tersisa sekitar 1,5 meter dari tanah. “Masih bisa direkonstruksi,” ucapnya.

Candrian mengatakan sudah meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta melakukan pengawasan terhadap pembersihan sisa bangunan di Pasar Ikan. “Karena takutnya tergerus juga (Bastion Zeeburg), harus ada pengawas untuk pembersihan.”

DIKO OKTARA

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

18 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

20 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

27 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

30 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

39 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

40 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

42 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

42 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

42 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

42 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya