Banjir Kian Parah, Penduduk Tuntut Normalisasi Kali Bekasi  

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 22 April 2016 15:38 WIB

Tim SAR gabungan mengevakuasi warga yang rumahnya tergenang banjir dengan perahu karet di Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, 21 April 2016. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Bekasi - Banjir parah melanda Kota Bekasi, Jawa Barat, akibat meluapnya Kali Bekasi pada Kamis pagi dan Jumat dinihari. Rumah penduduk di bantaran kali tersebut terendam banjir. Di Perumahan Pondok Gede Permai dan Vila Jatirasa, ketinggian banjir mencapai empat meter lebih.

Karena itu, warga sejumlah perumahan yang tergenang banjir mendesak agar ada normalisasi kali tersebut. Sebab, volume kali saat ini tak bisa menampung debit air kiriman dari Bogor dalam jumlah besar. Akibatnya, air meluap ke permukiman.

"Kali Bekasi sudah dangkal, harus dikeruk," kata Sekretaris RW 8, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kelik Widyanto, Jumat, 22 April 2016.

Menurut dia, dangkalnya Kali Bekasi karena banyak sedimen akibat abrasi di bagian hulu. Material tanah itu mengendap di dasar karena Kali Bekasi terdapat bendungan. Karena itu, normalisasi sangat dibutuhkan. "Bukan hanya meninggikan tanggul saja, tapi normalisasi lebih penting," katanya.

Menurut dia, apabila volume kali bisa menampung debit air kiriman, maka akan mengurangi beban tanggul yang sudah ada. Sehingga, warga yang bermukim di bantaran kali tersebut tak dihantui banjir. "Tanggul tinggi-tinggi, kalau jebol gimana? makin membahayakan," kata pria yang juga relawan banjir tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi menyebut bahwa volume Kali Bekasi saat ini sudah mengecil dibanding 20-30 tahun lalu. Padahal, idealnya, kali harus mampu menampung sekitar air kiriman sebanyak 400-500 meter kubik per detik atau sekitar 350-400 sentimeter. "Solusinya harus dinormalisasi," kata koordinator tim reaksi cepat BPBD Kota Bekasi, Feri Santoso.

Kepala Bidang Tata Air pada Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Dicky Irawan mengatakan pemerintah telah mengusulkan normalisasi Kali Bekasi kepada Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Semalam diusulkan lagi ke Pak Menteri," kata Dicky.

Banjir di Bekasi yang terjadi kemarin dan hari ini dianggap terbesar sepanjang sejarah. Selain tinggi muka air mencapai 500 sentimeter, debit limpasan yang dibuang ke laut juga lebih besar dari banjir 2007. Ketika itu, debit mencapai 720 meter kubik per detik, tapi kali ini mencapai 780 meter kubik per detik.

Rumah penduduk mulai dari Vila Nusa Indah, Vila Jatirasa, Pondok Gede Permai, Kemang IFI Graha, Pondok Benda, Pondok Mitra Lestari, Depnaker, Delta Pekayon, Margahayu, Teluk Pucung, dan perkampungan lainnya terendam banjir setinggi satu setengah meter. Paling parah di Pondok Gede Permai hingga empat meter lebih.

ADI WARSONO

Berita terkait

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

3 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

5 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

6 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

6 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

7 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

7 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

8 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

8 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya