Jakarta Tenggelam pada 2030, DKI Uji Coba Tanggul Raksasa  

Reporter

Jumat, 29 April 2016 14:57 WIB

Sejumlah warga dibantu petugas kepolisian menerobos banjir dengan perahu karet di kawasan Grogol, Jakarta, 9 Februari 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan ada beberapa solusi yang dapat diambil untuk mencegah Jakarta tenggelam pada 2030. Salah satunya adalah mengeluarkan larangan pengambilan air tanah yang membuat tanah Jakarta ambles.

Kekhawatiran Jakarta akan tenggelam pada 2030 disampaikan Presiden Joko Widodo. Dalam rapat terbatas yang digelar di Istana beberapa hari lalu, Presiden Jokowi mengatakan DKI harus memiliki ketahanan dan daya dukung lingkungan yang berkelanjutan. Jokowi mengungkapkan, penurunan muka tanah di DKI sangat mengkhawatirkan, yaitu 7,5-12 sentimeter, dan pada 2030 Jakarta bakal tenggelam.

Baca: Atasi Banjir, Ahok Akan Bangun Tanggul Penahan Rob

Menurut Ahok, sebetulnya teori yang diungkapkan Jokowi masih dalam perdebatan. "Itu hitung-hitungan teori. Kalau Jakarta terus turun setiap tahun puluhan senti," kata Ahok di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak, Jumat, 29 April 2016.

Beberapa teori lain mengungkapkan tanah hanya turun hingga pada batas tertentu. Memang, kata Ahok, tanah Jakarta turun 10-20 sentimeter. "Ada teori yang mengatakan mungkin dia (tanah turun) sampai 1 meter, kemudian dia akan berhenti. Tapi juga ada teori yang mengatakan enggak akan terus," ucap Ahok.

Meski itu baru teori, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengkaji berbagai alternatif untuk mencegah Jakarta tenggelam, termasuk menguji proyek pembangunan pesisir Ibu Kota negara atau national capital integrated coastal development (NCICD) A, B, dan C.

"Lagi dipelajari, itu bantuan hibah dari Belanda dan Korea Selatan. Kami akan coba bangun dulu tanggul A dari situ. Kami akan ada alat pengukur tiap tahun turun berapa senti," ujar Ahok.

Baca: Ini 'Pertanggungjawaban' Ahok ke Rotterdam Belanda

Pemprov DKI sudah mulai membangun tanggul A di dekat Waduk Pluit. Rencananya, tanggul tersebut dibangun setinggi 3,8 meter. Tanggul itu dibuat lebih tinggi dari sebelumnya, hanya 2,8 meter.

Meski tanggul menjadi solusi mengantisipasi Jakarta tenggelam, Ahok mengatakan tidak memungkinkan untuk membangun tanggul setinggi 10-20 meter. "Enggak mungkin juga bikinnya di depan," tutur Ahok.

Selain tanggul A, tanggul B dan C akan menjadi solusi. Implementasi NCICD sudah dilakukan sejak 2014. Tanggul B dibangun di sekitar Pulau O, P, dan Q. Sedangkan tanggul C atau tanggul garuda akan dibangun di sebelah utara 17 pulau reklamasi.

"Jadi, dari Muara Baru, yang Kanal Banjir Timur akan jadi waduk untuk menampung air. Jadi yang C semua nampung air," ucap Ahok.

LARISSA HUDA


Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

30 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

38 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

39 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

39 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya