Warga Dadap Mengamuk, Blokade Jalan dan Rusak Tiga Mobil  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 10 Mei 2016 10:49 WIB

Seorang nelayan yang juga warga Dadap meluapkan emosi saat berunjuk rasa di kantor Bupati Kabupaten Tangerang, Tigaraksa, Banten, 9 Mei 2016. Menurut warga Dadap, proyek reklamasi pantura akan berdampak pada nelayan yang sulit menangkap ikan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Tangerang - Tindakan anarkistis dilakukan warga Kampung Baru, Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Selasa, 10 Mei 2016. Mereka menghadang petugas Satpol Pamong Praja Kabupaten Tangerang yang akan mensosialisasikan surat peringatan kedua penggusuran kawasan kampung yang lebih dikenal sebagai lokalisasi prostitusi itu.

Warga Dadap merusak sejumlah kendaraan yang melintas dan terparkir di sekitar perkampungan dengan menggunakan senjata tajam jenis samurai, golok, dan celurit. Dari pantauan Tempo, ada tiga kendaraan yang pecah bagian kaca dan penyok. Tiga kendaraan itu sedang melintas dan parkir dekat Kawasan Pergudangan Kosambi.

Seperti siap akan berperang, ratusan warga yang sejak pagi berkumpul di jembatan, memblokade jalan masuk kampung. Mereka membekali diri dengan aneka senjata tajam, termasuk bambu runcing. "Wartawan juga mati kalau masuk," teriak mereka.

Ribuan personel gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP Kabupaten Tangerang berusaha mengendalikan situasi dengan melepaskan tembakan peringatan dan gas air mata. Tembakan peringatan dilepas hingga puluhan kali karena warga tidak menggubris dengan membuka blokade.

Sebelumnya, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tangerang Yusuf Herawan memastikan tidak ada perubahan rencana penggusuran sekalipun ada penentangan dari warga yang mengaku nelayan. Warga bahkan sempat berdemonstrasi menganggap penggusuran lokalisasi tak tepat sasaran.

Namun Yusuf menegaskan, "SP 2 tetap dilayangkan hari ini, apa pun yang terjadi."

Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Iskandar Mirsad juga senada. Menurut dia, nelayan Dadap salah mempersepsikan program pemerintah yang telah dilontarkan sejak setahun terakhir ini. "Kami tidak menggusur nelayan satu pun, justru mereka kami bangunkan rusunawa, kampung deret di Dadap nantinya," kata Iskandar.

Hanya saja, kata dia, untuk membangun fasilitas itu, nelayan setempat harus direlokasi sementara ke kontrakan yang telah disewa pemerintah. "Tempat harus dikosongkan agar bisa dibangun," katanya.

Iskandar yakin soal adanya ketidaksesuaian antara warga dan pemerintah saat ini bisa dicarikan solusinya. "Kami intens mengadakan dialog dan komunikasi dengan warga," katanya mengklaim.

JONIANSYAH HARDJONO


Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

19 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

21 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

28 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

30 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Koneksikan Akses ke PIK 2 dengan Jalan Pesisir Utara, Kabupaten Tangerang Gelontorkan Dana Rp 40 Miliar

37 hari lalu

Koneksikan Akses ke PIK 2 dengan Jalan Pesisir Utara, Kabupaten Tangerang Gelontorkan Dana Rp 40 Miliar

Pada 2023, anggaran Rp 30 miliar telah digelontorkan untuk peningkatan kapasitas jalan penghubung wilayah Utara Kabupaten Tangerang dengan PIK 2.

Baca Selengkapnya

PIK 2 Jadi Proyek Strategis Nasional, Kabupaten Tangerang Siapkan Sistem Jaringan Jalan Baru

37 hari lalu

PIK 2 Jadi Proyek Strategis Nasional, Kabupaten Tangerang Siapkan Sistem Jaringan Jalan Baru

PIK 2 merupakan pengembang yang akan membangun kawasan reklamasi seluas 9.000 hektar di wilayah Kabupaten Tangerang.

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

39 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

41 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut di PIK 2, Pajero Seruduk Mobil Towing di Jembatan Tokyo hingga 2 Orang Tewas dan 3 Luka-luka

41 hari lalu

Kecelakaan Maut di PIK 2, Pajero Seruduk Mobil Towing di Jembatan Tokyo hingga 2 Orang Tewas dan 3 Luka-luka

Insiden kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan satu sekuriti dan sopir mobil towing meninggal itu terjadi di arah Apartment Tokyo PIK 2.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

43 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya