Kena DBD, Puluhan Pelajar Bekasi Tak Bisa Ujian Nasional  

Reporter

Selasa, 10 Mei 2016 16:24 WIB

Ilustrasi - Stop Demam Berdarah. Doc KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Bekasi - Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat sebanyak 64 pelajar di wilayah itu tak bisa mengikuti ujian nasional sejak hari pertama. "Rata-rata karena sakit," kata Kepala Bidang Bina Program Dinas Pendidikan Kota Bekasi Agus Enap, Selasa, 10 Mei 2016.

Agus tak merinci penyakit yang diderita para pelajar tersebut. Namun, kata dia, sebagian terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD) sehingga para peserta ujian nasional itu harus istirahat total, bahkan ada yang masih dirawat di rumah sakit. "Diusahakan mengikuti ujian susulan 16-19 Mei mendatang," ujarnya.

Meski begitu, kata dia, dua hari pelaksanaan ujian nasional di wilayah setempat berjalan lancar. Seluruh soal bisa didistribusikan ke sekolah penyelenggara ujian dengan baik, yakni sejam sebelum mulai. "Pelaksanaan ujian tidak ada kendala, soal tercukupi," tutur Agus.

Agus mengatakan, secara keseluruhan, jumlah peserta ujian nasional tingkat SMP sederajat di Kota Bekasi mencapai 30.403. Rinciannya, SMP negeri 14.576 siswa, SMP terbuka 535 siswa, serta SMP swasta dan MTs 15.292 siswa. Mereka berasal dari 247 sekolah, baik negeri maupun swasta. "Ada 37 sekolah tak bisa menggelar ujian karena pesertanya di bawah 20 orang," ucapnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi Ali Fauzi mengatakan, dari seluruh sekolah yang ada di wilayahnya, hanya ada dua yang bisa menggelar ujian berbasis komputer. Keduanya adalah sekolah swasta, yaitu Sekolah Victory Plus di Rawalumbu dan Global Prestasi di Bekasi Barat. "Sekolah negeri tidak ada yang UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer)," katanya.

Ali mengatakan pemerintah belum siap menggelar ujian berbasis komputer. Soalnya, di sekolah negeri masih kekurangan komputer. Menurut dia, minimal di setiap sekolah harus mempunyai komputer sebanyak sepertiga dari jumlah murid yang ada. "Pelaksanaan bisa dilakukan tiga shift," ujarnya. "Tahun ini kami belum siap."

Karena itu, kata dia, pemerintah secara bertahap akan mengadakan komputer di sekolah negeri, sehingga bisa mendukung pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer. Selain komputer, kata dia, dibutuhkan perangkat lain, seperti penyimpan daya dan server. "Butuh biaya besar, makanya secara bertahap," tutur Ali.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengakui pemerintah daerah belum berfokus menyelenggarakan ujian online untuk tingkat SMP. Sebab, kata dia, pemerintah baru berfokus menyelenggarakan pada tingkat SMA negeri sederajat. "Pelaksanaan UNBK di tingkat SMP, saya masih ragu," ucap Rahmat.

ADI WARSONO

Berita terkait

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

21 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

24 hari lalu

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

24 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

33 hari lalu

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

7 Februari 2024

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

Pengguna KRL berharap PT KAI serius memperbaiki fasilitas publik di stasiun Bekasi itu.

Baca Selengkapnya

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

29 Januari 2024

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

Dalam pertemuan tersebut para relawan cawapres Mahfud MD tersebut menemui Ketua Pengurus GOR Bulu Tangkis Smesh, Sugeng.

Baca Selengkapnya

Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

22 Januari 2024

Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

Prabowo Subianto mengatakan, masyarakat boleh menerima money politics atau serangan fajar saat hari pencoblosan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

18 Januari 2024

Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

Pemkot Bekasi membangun 10 halte bus dengan konsep smart modern, dilengkapi sejumlah fasilitas. Tapi ada yang memakan jalur pedestrian.

Baca Selengkapnya

Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

14 Januari 2024

Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

Bawaslu memiliki waktu 14 hari kerja atau hingga 23 Januari 2024 untuk menentukan apakah ada atau tidak pelanggaran netralitas ASN dalam kasus itu.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Bawaslu Bekasi soal Pamer Jersey Nomor 2, Camat Jatiasih: Beloon Sekali Kalau Sengaja

10 Januari 2024

Diperiksa Bawaslu Bekasi soal Pamer Jersey Nomor 2, Camat Jatiasih: Beloon Sekali Kalau Sengaja

Camat Jatiasih, Kota Bekasi, Ashari mengatakan bodoh sekali jika ASN sengaja memamerkan jersey bernomor punggung 2.

Baca Selengkapnya