Dampak Penggusuran: Anak-Anak Trauma Lihat Tentara  

Reporter

Editor

Bagja

Jumat, 13 Mei 2016 13:00 WIB

Warga terlibat bentrok dengan aparat Satpol PP dan kepolisian saat pemberian surat peringatan (SP) 2 kepada para warga terkait penggusuran di Dadap, Kabupaten Tangerang, Banten, 10 Mei 2016. Akibat bentrok tersebut pemberian SP 2 kepada warga ditunda. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Tak ada senyum di wajah Asmawi, meski puluhan wartawan menyambutnya di halaman kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia pada 12 Mei 2016 kemarin. Laki-laki 38 tahun dari Kampung Dadap, Tangerang, ini gontai berjalan ditemani dua pengacara publik Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.

Ia datang ke Komnas HAM hendak mengadukan perlakuan kasar polisi saat menggusur rumah dan permukimannya kemarin. Ada perban menempel di dahi Asmawi. Itu luka yang ia dapat saat kerusuhan penggusuran itu. “Ketika itu saya panik, susah napas. Pas jongkok, ada ledakan di dekat kepala," ujarnya seperti dikutip Koran Tempo edisi 13 Mei 2016. Ia pun dibawa ke rumah sakit dan mendapat delapan jahitan di kepalanya.

BACA: Alasan Tentara Terlibat Penggusuran di Jakarta

Tak hanya polisi yang datang ke Dadap. Ada juga tentara dan polisi pamong praja. Mereka datang atas perintah Bupati Ahmed Zaki Iskandar yang hendak menghancurkan lokasi prostitusi, kendati dicurigai penggusuran itu untuk memuluskan proyek reklamasi di sana.

Waisul Kurni, seorang pemuda Dadap, mengatakan Bupati mengundang orang Dadap dalam rapat sosialisasi dan koordinasi lokalisasi prostitusi pada 14 Maret lalu. “Kami kaget karena di sana sudah ada 500 orang polisi dan tentara,” katanya. “Kami takut, apalagi kami digeledah ketika masuk ruangan.”



Sepekan setelah pertemuan itu, penduduk diintimidasi lagi. Petugas yang mendata penduduk datang dikawal tentara, polisi, dan pamong praja. “Enam penduduk meninggal karena takut ketika rumah mereka didatangi tentara,” kata Waisul.

BACA: Ahok Menggusur Memakai Tentara, LBH Somasi Panglima TNI

Penduduk kian terteror karena setelah disurvei rumah mereka diberi tanda. Aparat datang berpatroli setiap malam. Jika ada penduduk berkumpul, intel-intel datang mendekat, juga bintara Pembina desa. “Bapak-bapak tidak tenang melaut, ibu-ibu tidak tenang bekerja," kata dia.

Tak hanya di Dadap, tentara dan polisi juga selalu ada di banyak tempat yang digusur. Seperti di kawasan Luar Batang, Jakarta Utara. Atau di Kampung Lauser, Kebayoran, Jakarta Selatan. “Saya bergetar ketika mereka datang ke sini,” kata Nurhaeni, 50 tahun, penduduk Lauser.

Seperti Dadap, orang Lauser juga melawan ketika petugas hendak menggusur. Mereka ramai-ramai menutup jalan masuk ke pemukimannya. Masyarakat ingin menghalau para polisi, tentara, dan satpol PP. "Anak-anak kami menangis saat melihat mereka," kata Haryadi, warga lainnya.

BACA: Tolak Penggusuran, Warga Lauser Tutup Jalan

Menurut Haryadi, anak-anak tak hanya menangis ada juga yang trauma tiap melihat polisi setelah penggusuran pada Ahad pekan lalu. Orang tuanya membawa ke rumah sakit untuk diperiksa. “Sekarang anaknya sudah pulang,” kata dia.

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Nasional M. Imdadun Rahmat mengatakan polisi memang bisa terlibat penggusuran tapi harus dilihat sistuasinya. “Kalau untuk menyelesaikan masalah, lebih baik ditempuh dengan cara dialog. Bukan menurunkan personel terlampau banyak sehingga memunculkan kehawatiran, ketakutan, dan keresahan yang nanti timbul provokasi kekerasan," kata dia di kantornya.

Sedangkan tentara, kata Imdadun, sebetulnya tak boleh terlibat menggusur. Mereka bisa turun jika mendesak dengan batasan Undang-Undang Penanganan Konflik Sosial. Konflik sosial adalah kerusuhan antara warga negara yang status daruratnya ditetapkan kepala Negara atau daerah.

REZKI ALIVIONITASARI



Mencekam Unjuk Rasa Warga Dadap Berujung... oleh tempovideochannel

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

19 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

21 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

28 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

30 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

39 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

41 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

43 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

43 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

43 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

43 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya