Ahok Tuding Industri Rumahan Buang Limbah ke Sungai Ciliwung

Reporter

Editor

Febriyan

Rabu, 18 Mei 2016 14:23 WIB

Seorang pria nekad berenang menghampiri perahu karet jenis LCR yang ditumpangi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk menyerahkan sepucuk undangan di Sungai Ciliwung, 18 Mei 2016. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menuding industri skala rumahan sebagai sumber pencemaran Sungai Ciliwung. Menurut dia, banyak industri rumahan yang berada di bantaran sungai membuang limbahnya ke sungai yang membelah Jakarta itu.

"Banyak industri yang membuang limbahnya pada saat banjir. Sebelum banjir, limbah mereka simpan dulu. Begitu air dari Bogor datang dan masuk ke got pabrik, sampah akan terbawa ke luar. Hal itu bisa dirasakan dari baunya," kata Ahok setelah meninjau Sungai Ciliwung, Rabu, 18 Mei 2016.

Baca juga:
Karyawati Diperkosa & Dibunuh: 31 Adegan, Pelaku Sempat Bercumbu
Wah, Begini Adegan Mesra Nikita Willy dengan Putu Gede


Melihat keadaan tersebut, Ahok meminta Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana dan Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi segera membereskan area sungai. Meski begitu, Ahok mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan serta-merta menutup izin industri tersebut.

"Jadi kami tidak menutup izinnya, melainkan mencocokkan amdal-nya. Begitu amdal-nya tidak cocok, akan kami tutup," tuturnya.

Dalam penelusuran kali ini, Ahok sekaligus mengecek langsung sejauh mana normalisasi sungai dilakukan. Dari 19 kilometer panjang Sungai Ciliwung, baru 9 kilometer yang sudah dipasang papan turap.

Selain itu, tim normalisasi menemukan beberapa area yang tidak perlu dipasangi papan turap karena terdapat batuan sedimen yang sangat kuat.

"Ini batu alam yang sangat kuat, itu bukan hanya pasir batu, tapi sudah menjadi batuan. Orang kampung bilangnya cadas. Batu sedimen begitu baik, tentu kalau diturap saya protes," ucapnya.

Beberapa area sungai juga terpantau lebih dangkal dari bagian lain. Namun Ahok mengatakan pihaknya tidak bisa terburu-buru mengeruk sungai tersebut dengan alat berat lantaran akan menyebabkan rumah-rumah sekitar bantaran sungai roboh. Dia pun mengatakan akan segera merelokasi sejumlah rumah liar di bantaran Kali Ciliwung begitu 20 ribu unit rumah susun selesai dibangun tahun depan.

"Tadi perahu tersangkut berapa kali? Kenapa enggak dikeruk dulu, nanti rumah reklamasi akan roboh. Masalahnya, belum ada rumah susun. Tahun depan 20 ribu unit sudah selesai," ucapnya.

LARISSA HUDA

Baca juga:
Karyawati Diperkosa & Dihantam Cangkul: Ini 3 Setan Pemicunya
Pembunuhan Karyawati, Tersangka Ternyata Pernah Belajar di Pesantren

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

7 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

21 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

28 hari lalu

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

Sejumlah aktivis lingkungan diduga dipidana karena aksi mereka.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

37 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

37 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

51 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

54 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya