FEATURE: Sepi di Museum Bahari  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 29 Mei 2016 08:51 WIB

Halaman dalam Museum Bahari yang sepi pengunjung, Jakarta, (09/03). Minat warga untuk mengunjungi museum masih sangat rendah menyebabkan museum selalu sepi pengunjung. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta - Museum Bahari masih berdiri kokoh di antara puing-puing bekas gusuran Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. Museum dengan koleksi barang-barang yang terkait dengan sejarah kemaritiman negeri ini tampak kesepian di antara puing itu.

Hanya segelintir orang saja yang tampak berkunjung ke sana. Padahal itu hari Sabtu. Zainal Abidin, 44 tahun, yang menjadi petugas pemandu museum pun gundah.

"Justru banyak bule, umumnya dari Belanda karena ini peninggalan dia. Ini dulu bekas gudang rempah," kata Zainal yang berseragam biru dongker saat ditemui di Museum Bahari, Sabtu, 28 Mei 2016.

Zainal cermat menerangkan setiap detail koleksi yang berdebu di museum itu. "Saya tidak dipaksa belajar, tapi karena sudah bagian dari pekerjaan saya, lama-lama saya paham," katanya.





Koleksi museum bahari adalah saksi bisu kejayaan nenek moyang kita di laut. Koleksi berupa miniatur dan perahu asli dipajang gagah di sana. Di antara puluhan miniatur yang dipajang terdapat 19 koleksi perahu asli dan 107 buah miniatur, foto-foto, dan biota laut lainnya.

Hari makin siang, museum yang diresmikan sejak 7 Juli 1977 itu tak jua kebanjiran pengunjung. Hanya beberapa orang saja berkunjung. Jumlahnya bisa dicacah jari.

Entah menghibur diri sendiri atau tidak, Zainal berucap pengunjung akan lebih ramai saat sore hari. Untuk masuk museum ini, pengunjung hanya ditarik tiket seharga Rp 5.000. Tak ada petugas museum dari pegawai DKI yang tampak hari itu. Menurut seorang penjaga, para pegawai baru ada saat hari kerja.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pernah beralasan penggusuran Kampung Akuarium adalah untuk merevitalisasi wisata bahari di kawasan itu. "Tidak ada pengaruh apa-apa sama jumlah pengunjung museum setelah penggusuran. Biasa-biasa saja," kata Zainal.

Zainal menyayangkan minimnya wisatawan domestik yang datang ke museum itu. Ia menyimpulkan masyarakat Jakarta enggan belajar sejarahnya sendiri.

Padahal, kata Zainal, dengan berkunjung ke museum bisa menambah ilmu. Apalagi biayanya relatif murah. "Orang kita tidak mau nambah ilmu, padahal (harga tiket) cuma 5.000, tapi ilmunya banyak. Malah, makin banyak yang rusak karena yang datang suka enggak peduli. Orng kita tahunya merusak saja, tidak merawat," tuturnya.








Advertising
Advertising







Zainal pun berkisah tentang anak perempuannya yang kerap ikut menemaninya ke museum. "Setiap anak perempuan saya ke sini, dia hampir tidak mau pulang. Dia senang lihat-lihat di sini. Padahal usianya baru enam tahun," ucap dia. Mungkin kelak sang anak lah yang akan meneruskannya mengisahkan tentang cerita-cerita bahari Nusantara di Museum itu.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

1 Maret 2018

Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar gerakan berkunjung rutin ke museum atau yang lebih dikenal dengan sebutan Grebek Museum, digencarkan.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

1 Maret 2018

Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

Program Gerebek Museum , yang diiniasi Anies Baswedan, berupaya menyediakan bus gratis membawa penduduk dari 2700 rukun warga di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

1 Maret 2018

Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

Program Gerebek Museum yang digagas Anies Baswedan bakal melibatkan 2.700 RW untuk mengerahkan warganya mengunjungi 72 museum di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

1 Maret 2018

Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

The Kunstkamera, sebuah muesum, di St. Petersburg menyimpan sejumlah koleksi foto-foto maupun koleksi kerajinan asli sejumlah daerah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

17 Januari 2018

Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

Generasi muda bisa belajar tentang sejarah dan pejuang Provinsi Jambi di museum ini.

Baca Selengkapnya

Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

16 Januari 2018

Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

Museum Bahari di Jalan Pasar Ikan, Jakarta Utara, dilanda kebakaran pada Selasa pagi, 16 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

8 Januari 2018

3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

Museum makanan di Eropa ini sangat unik dan menggoda selera.

Baca Selengkapnya

Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

4 Januari 2018

Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

Banyak wisatawan yang berkunjung ke Museum Tsunami Aceh pada Mei dan Desember 2017.

Baca Selengkapnya

Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

2 Januari 2018

Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

Libur merayakan tahun baru masih berlangsung, pilihan tempat liburan cukup bervariasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

24 Desember 2017

Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu memiliki beberapa ruangan yang menyimpan berbagai koleksi keluarga istana di Tanah Jawa

Baca Selengkapnya