Ada Ketua RW Ogah Pakai Qlue, Ahok: Daripada Tulis Tangan

Reporter

Senin, 30 Mei 2016 16:32 WIB

Warga saat beraktifitas di pemukiman kumuh Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, 8 Januari 2015. Pemukiman yang berlokasi tepat di pinggir sepanjang jalur KRL menuju stasiun Tanah Abang dari arah Pal Merah ini merupakan lokasi berbahaya untuk dijadikan tempat tinggal. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Ketua Rukun Warga dan Rukun Tetangga harus mengirimkan laporan tentang masalah di lingkungannya melalui aplikasi Qlue. Aplikasi itu digunakan untuk mempermudah sistem pengawasan dan pelaporan.

Ahok mengatakan mereka wajib mengirim tiga laporan setiap hari atau 90 laporan dalam sebulan. Namun, ada ketua RW yang menolak memakai aplikasi ini, seperti Ketua RW 12 Kebon Melati Agus Iskandar.

Ahok, sapaan Basuki, mengatakan kalau pengaduan tidak dilaporkan ke Qlue, maka tidak bisa tercatat di sistem komputer. Menurut dia, pemakaian Qlue juga lebih mudah dibanding berinteraksi lewat pesan pendek.

"Kalau kamu SMS saya, saya bisa balas tapi bisa berhari-hari atau berjam-jam," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 30 Mei 2016. Jika dia mendapat keluhan lewat pesan pendek, dia akan meneruskannya kepada dinas terkait. "Kalau saya lupa menagih dan orang yang saya forward juga lupa. Ya selesai."

Ahok menjelaskan, laporan yang masuk ke Qlue akan bertanda merah. "Langsung kasih notifikasi ke lurah dan SKPD setempat," kata dia. Jika tak ditangani, maka pesan itu akan terus berwarna merah. "Begitu kamu kerjakan jadi kuning, selesai jadi hijau," ujarnya lagi.

Setiap kegiatan dan laporan di Qlue tercatat dan masuk juga ke telepon seluler Ahok. Setiap hari dia bisa mengetahui lurah yang cepat merespon.

Ahok pun kembali bertanya kepada Ketua RT/RW yang menolak memakai Qlue. "Katanya jadi RT/RW mau bantu masyarakat? Kalau bantu masyarakat ya harus ada sistem dong," kata dia. "Kalau kamu catat pakai tangan, lebih susah gak daripada pencet HP?"

Ahok mengatakan laporan yang harus dilaporkan Ketua RT/RE ada 13 item. Di antaranya, lapak liar, parkir liar, got, dan sampah. Dia membayangkan betapa rumitnya jika harus membagikan lembaran kertas kepada RT/RW. "Kamu sanggup baca nggak? Makanya perlu ada sistem."

Ia mengatakan Ketua RT/RW juga diberikan pulsa senilai Rp 75 ribu. Namun, pemerintah DKI Jakarta tak memfasilitasi mereka perangkat seluler. Menurut Ahok, harga telepon pintar sekarang ada yang murah, yakni Rp 400-750 ribu. Hampir semua orang, kata dia, punya handphone. "Siapa sih yang gak punya HP di DKI? Saya tanya," ujarnya.

REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

1 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

7 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

36 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

36 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

51 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

54 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

55 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

55 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya