Sejumlah siswi membaca Al-Quran sebelum melaksanakan Salat Istisqa berjamaah di sebuah Sekolah Madrasah di Pondok Pinang, Jakarta, 29 Oktober 2015. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan bahwa dia tidak melarang anak-anak usia sekolah memakai jilbab atau kerudung. "Saya cuma bilang sama guru-gurunya, 'Kamu kalau mau buat anak-anak pakai jilbab bukan dipaksa. Kamu kasih tausyiah'," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 8 Juni 2016.
Menurut Ahok, lebih baik ada penafsiran wajib atau tidaknya memakai jilbab ketimbang dipakai hanya sebagai bagian dari seragam sekolah. "Daripada saya melihat anak-anak dipaksa pakai jilbab, begitu naik motor sama bapaknya langsung dicopot. Itu bagi saya menghina agama. Saya enggak bisa terima," tuturnya.
Ahok berujar, pemakaian jilbab merupakan keputusan setiap orang. Menurut dia, dalam ajaran agama Islam saja, ada yang merasa bahwa mereka bagian dari Syiah dan Sunni. Sedangkan Kristen, kata dia, ada sekitar 2.000-an sekte.
"Tapi saya percaya orang yang betul-betul mengenal kitab suci dia pasti rahmatan lil alamin (membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta). Bahasa Islam gitu," ujarnya. "Pasti akan menyejahterakan sekeliling kotanya. Enggak mungkin pengen bunuh orang. Kamu akan lebih humanis. Itu baru betul agamanya."