Petugas sedang melakukan pekerjaan akhir di bagian langit-langit terminal keberangkatan Terminal 3 Ultimate Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, 10 Juni 2016. Tempo/Rully Kesuma
TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta melakukan penyempurnaan terhadap sistem dan peralatan pendukung Terminal 3 Ultimate setelah Kementerian Perhubungan menyatakan terminal baru itu belum layak beroperasi sebelum Lebaran ini.
"AP II tetap melakukan peningkatan dan penyempurnaan bandara T3 Ultimate, dalam proses transisi pengalihan penerbangan internasional dan domestik maskapai Garuda Indonesia," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi, Jumat, 17 Juni 2016
Budi mengatakan penundaan pengoperasian Terminal 3 Ultimate yang dijadwalkan 20 Juni 2016 merupakan hasil rapat koordinasi yang intensif dengan pemangku kepentingan, yakni Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan Kementerian Perhubungan, serta manajemen PT AP II.
"Pengoperasian bandara T3 Ultimate diundur untuk mengoptimalkan efektivitas pelayanan jasa operasional transportasi udara menjelang puncak mudik," kata Budi Karya.
Angkasa Pura II terus berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan Perhubungan dalam rangka persiapan pengoperasian T3 Ultimate sampai waktu yang ditentukan pemerintah. Mereka terus memonitor setiap pergerakan peningkatan standar pelayanan minimum T3 Ultimate.
Budi mengatakan sampai saat ini beberapa hal masih terus diupayakan untuk mencapai keamanan standar yang mengutamakan safety (keselamatan penerbangan). Seperti tower yang tengah dibuat SOP-nya dan genset yang sedang disempurnakan untuk menjamin safety, security (keamanan), dan layanan penumpang.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
12 jam lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.