Dinkes Jamin Vaksin Palsu Tidak Digunakan di Bogor  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 28 Juni 2016 16:08 WIB

Contoh vaksin palsu yang disita polisi, 23 Juni 2016. TEMPO/Rezki

TEMPO.CO, Bogor - Dinas Kesehatan Kota Bogor menjamin wilayah Bogor masih aman dan belum ditemukan peredaran vaksin palsu. Karena berdasarkan pendataan yang dilakukan petugas Dinas Kesehatan ke semua rumah sakit di Bogor, mereka menggunakan vaksin dasar yang didapat langsung dari distributor PT Biofarma Bandung.

"Dari 18 Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kota Bogor, terutama di RSUD Kota Bogor dan semua Puskesmas Kota Bogor menggunakan vaksin dasar dari PT Biofarma," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah, Selasa, 28 Juni 2016.

Akan tetapi, menurut Rubaeah, pihaknya tetap memerintahkan kepada staf Dinkes Kota Bogor untuk tetap melakukan pendataan kembali ke semua rumah sakit di Bogor yang menggunakan vaksin impor. Karena vaksin yang dipalsukan oleh pelaku yang saat ini sudah ditahan oleh Mabes Polri adalah vaksin impor.

"Kami tetap menugaskan staf untuk melakukan investigasi ke semua rumah sakit yang ada di Kota Bogor agar menelusuri vaksin impor yang mereka gunakan apakah melalui distributor yang resmi dan benar," kata Rubaeah.

Namun, untuk vaksin yang digunakan oleh RSUD Kota Bogor dan Puskesmas di Kota Bogor, pihaknya dapat menjamin 100 persen jika vaksin tersebut adalah vaksin asli. "karena vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah dijamin keamanannya karena vaksin diperoleh dengan Standar Operasional Prosedure (SOP) yang berlaku," ujar Rubaeah.

Rubaeah menambahkan, di Kota Bogor tidak semua apotik menjual bebas vaksin impor untuk imuniasi anak dan hanya dua apotik di Kota Bogor yang menyediakan dan menjual vaksin impor, yakni apotik Kimia Farma dan apotik Mandapa. "Kami sudah mendatangi dan menelusuri diatribusi vaksin impor kedua apotik ini, dan semuanya mendapatkan vaksin langaung dari distributor resmi," kata Rubaeah.

Akan tetapi Dinas Kesehatan Kota Bogor masih menghawatirkan penggunaan vaksin palsu untuk imuniasi anak yang dilakukan oleh bidan mandiri. "Yang kami takutkan adalah jika memang vaksin palsu itu beredar di Kota Bogor diduga digunakan oleh bidan mandiri, makanya hingga saat ini petugas kami di lapangan mendatangi semua bidan mandiri dan melakukan pengecekan dari mana vaksin yang mereka gunakan, apakah dari PT Biofarma dan distributor resmi," kata dia.

Untuk itu, akhir pekan ini Dinas Kesehatan Kota Bogor akan berkoordinasi dan mengundang Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Apotik Indonesia (IAI) untuk membahas peredaran vaksin palsu yang sudah menghawatirkan itu. "Hari ini saya dan semua Kepala Dinas di Provinsi Jawa Barat sedang rapat di Gedung Sate Bandung untuk mrmbahas ini semua," ujar Rubaeah.

M SIDIK PERMANA

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

21 jam lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

1 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

9 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

PLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik

14 hari lalu

PLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik

Penyediaan SPKLU itu merupakan bentuk dukungan PLN terhadap uji coba 5 unit Angkutan Umum Perkotaan Berbasis Listrik di Kota Bogor (Alibo).

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

19 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

28 hari lalu

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

36 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya