Tuduh Bawahannya Mau Nyogok, Ahok: Dia Pikir Saya Demen Duit  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 30 Juni 2016 12:55 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, saat menghadiri pertemuan, di Kantor DPP Partai Hanura, Jakarta, 23 Juni 2016. Partai Hanura secara resmi mendukung Basuki Tjahaja Purnama untuk untuk maju pada Pilkada DKI 2017 baik melalui jalur independen atau melalui jalur Partai Politik. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menuding Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Ika Lestari Aji hendak menyogoknya. Ahok menyatakan Ika pernah menawarinya sejumlah uang terkait dengan pengembalian gratifikasi senilai Rp 9,6 miliar ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada Januari 2016.

"Kami mau copot dia mungkin. Kan, (Ika) mau nyogok saya, mau nawarin saya tuh duit," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 30 Juni 2016.

Baca juga: Lagi, Anggota DPR Terjerat Suap: Inilah 3 Jebakan Maut Politikus


Ahok menduga ada keterkaitan antara pengembalian gratifikasi tersebut dan pembelian lahan di Cengkareng, Jakarta Barat. Dia berujar, sebelum pengembalian gratifikasi tersebut, Ika pernah mendatanginya dan menuturkan beberapa kepala bidangnya menerima sejumlah uang.

Menurut Ahok, Ika hanya seolah-olah ketakutan dan menanyakan apa yang harus dilakukannya terhadap uang tersebut. Ahok mengaku marah dan meminta menyelidiki sumber uang tersebut. "Saya langsung pikir, pasti ada yang enggak beres nih sampai berani halus-halus," katanya. "Dia pikir saya demen duit. Saya sudah bilang, saya enggak demen duit. Aku demen ribut dari dulu!"

Uang senilai Rp 9,6 miliar itu sudah dikembalikan pada Januari lalu. Menurut Ahok, gratifikasi tersebut diperoleh dari honor membeli lahan untuk pengadaan rumah susun (rusun). Kini pembelian lahan di Cengkareng oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI sedang bermasalah setelah menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan dalam audit anggaran 2015 yang dibuka awal Juni 2016.

Pemerintah sepakat membeli lahan seluas 4,6 hektare itu dengan harga Rp 668 miliar dari penjualnya, Toeti Noezlar Soekarno, yang mengaku memiliki sertifikat lahan itu. Padahal lahan tersebut telah tercatat sebagai aset milik pemda sejak 1967, walaupun sertifikatnya belum ada.

Ahok menilai ada penipuan dalam proses pembeliannya. Menurut dia, lahan tersebut sudah digarap belasan tahun mafia tanah. "Ada penghilangan surat yang menyatakan itu sewa, bukan punya DKI. Aslinya ternyata punya DKI," ujarnya pada Senin lalu.

FRISKI RIANA



Baca juga:
Lagi, Anggota DPR Terjerat Suap: Inilah 3 Jebakan Maut Politikus
Ditangkap KPK, Ini Profil Politikus Demokrat Putu Sudiartana




Advertising
Advertising



Berita terkait

AHY Sebut Redistribusi Tanah belum Capai 10 Persen

58 hari lalu

AHY Sebut Redistribusi Tanah belum Capai 10 Persen

AHY menyebut redistribusi tanah belum mencapai 10 persen. Reformasi agraria masih jauh dari harapan.

Baca Selengkapnya

AHY Jadi Menteri ATR/BPN Menuai Sorotan, Salah Satunya Perkuat Posisi Jokowi di Parlemen

23 Februari 2024

AHY Jadi Menteri ATR/BPN Menuai Sorotan, Salah Satunya Perkuat Posisi Jokowi di Parlemen

Sejumlah kritik berdatangan usai AHY dilantik menjadi Menteri Jokowi. KPA menilai langkah Jokowi memilih AHY tak serius mencari solusi masalah agraria

Baca Selengkapnya

Jokowi Lantik AHY Menjadi Menteri ATR, KPA: Bukan Pilihan Tepat

22 Februari 2024

Jokowi Lantik AHY Menjadi Menteri ATR, KPA: Bukan Pilihan Tepat

Dewi Kartika mengatakan ada sejumlah catatan minus di balik penunjukan AHY sebagai Menteri ATR/BPN.

Baca Selengkapnya

Jadi Menteri ATR, AHY Diminta Prioritaskan Penyelesaian Konflik Struktural Agraria hingga..

22 Februari 2024

Jadi Menteri ATR, AHY Diminta Prioritaskan Penyelesaian Konflik Struktural Agraria hingga..

Walhi meminta Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY memprioritaskan pelepasan kawasan hutan untuk Tanah Objek Reforma Agraria (TORA).

Baca Selengkapnya

Apa Tugas Menteri ATR/BPN?

22 Februari 2024

Apa Tugas Menteri ATR/BPN?

AHY resmi dilantik Presiden Jokowi sebagai Menteri ATR/BPN menggantikan Hadi Tjahjanto. Berikut tugas dari seorang Menteri ATR/BPN.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR/BPN dari Masa ke Masa, Paling Anyar AHY Akan Menjabat Hanya 8 Bulan

21 Februari 2024

Menteri ATR/BPN dari Masa ke Masa, Paling Anyar AHY Akan Menjabat Hanya 8 Bulan

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan menjadi Menteri ATR/BPN 8 bulan ke depan. Berikut Menteri ATR/BPN dari masa ke masa.

Baca Selengkapnya

Soal Penyebab Ketimpangan Ekonomi yang Diucapkan Anies dalam Debat, Pengamat Singgung UU Cipta Kerja

5 Februari 2024

Soal Penyebab Ketimpangan Ekonomi yang Diucapkan Anies dalam Debat, Pengamat Singgung UU Cipta Kerja

Ekonom sekaligus Direktur Celios Bhima Yudhistira menyebut ketimpangan ekonomi di Indonesia terjadi lantaran kebijakan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Cak Imin dan Mahfud MD Satu Suara soal Pembentukan Lembaga Baru Reforma Agraria, Apa Saja Visi Paslon 1 dan 3?

23 Januari 2024

Cak Imin dan Mahfud MD Satu Suara soal Pembentukan Lembaga Baru Reforma Agraria, Apa Saja Visi Paslon 1 dan 3?

Apa saja visi misi paslon nomor urut 1 Muhaimin iskandar alias Cak Imin dan nomor 3 Mahfud MD terkait reforma agraria?

Baca Selengkapnya

Prabowo Puji Gibran Paham Ekonomi Usai Debat Cawapres dengan Tema Lingkungan Hidup, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat

22 Januari 2024

Prabowo Puji Gibran Paham Ekonomi Usai Debat Cawapres dengan Tema Lingkungan Hidup, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat

Prabowo sebut Gibran menguasai pemahaman ekonomi, tetapi tema debat sebenarnya tentang lingkungan hidup, pangan, agraria, masyarakat adat.

Baca Selengkapnya

Blejeti Data Konflik Agraria, Cak Imin: Ini Bukan Main-main, Kiamat Makin Dekat

22 Januari 2024

Blejeti Data Konflik Agraria, Cak Imin: Ini Bukan Main-main, Kiamat Makin Dekat

Debat cawapres babak kedua, Cak Imin menyinggung soal data konflik agraria yang makin marak dan tidak diatasi.

Baca Selengkapnya