Masinis turun dari Kereta Rel Listrik (KRL) usai uji coba jalur utara dari Stasiun Jakarta Kota ke Stasiun Tanjung Priok, Jakarta, 23 November 2015. Uji coba tersebut untuk mengaktifkan kembali lintasan utara sepanjang 8,086 kilometer yang melintasi empat stasiun diantaranya, Stasiun Jakarta Kota-Kampung Bandan-Ancol-Tanjung Priok. Pada tahun 2004, PT KAI terpaksa menutup jalur ini karena alasan trek yang sudah tua dan tidak aman dilintasi. TEMPO/Frannoto
TEMPO.CO, Jakarta - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) memberi catatan khusus untuk dua stasiun, Ancol dan Tanjung Priok, di hari pertama libur Lebaran, Rabu, 6 Juli 2016. Jumlah penumpang di dua stasiun yang masih relatif baru dioperasikan kembali itu melonjak hingga tiga kali lipat daripada biasanya di hari itu.
Berdasarkan data yang dimiliki PT KCJ, Stasiun Tanjung Priok melayani sekitar 2.000 pengguna jasa dari rata-rata per hari hanya sekitar 800 penumpang. "Ini merupakan jumlah tertinggi sejak stasiun tersebut kembali melayani KRL pada Desember 2015," ujar Vice Presiden Komunikasi Perusahaan PT KCJ Eva Chairunisa, Kamis, 7 Juli 2016.
Sedangkan Stasiun Ancol yang berada pada rute Jakarta Kota-Tanjung Priok dan baru dioperasikan kembali pada 25 Juni 2016, pada hari pertama Lebaran melayani hingga 900 pengguna jasa. Biasanya, jumlah penumpang di stasiun itu 250-300 per hari.
"Khusus untuk Stasiun Ancol, selama musim libur Lebaran ini juga tersedia bus feeder dari stasiun menuju kawasan Taman Impian Jaya Ancol yang menyesuaikan dengan jadwal 12 perjalanan KRL yang ada," ujar Eva menambahkan.
Bus gratis yang dimaksud, tersedia mulai 6 hingga 10 Juli 2016 untuk membantu kelancaran arus pengunjung di masa libur Lebaran ini.
Eva menyatakan, peningkatan penumpang pada musim libur Lebaran tahun ini telah diantisipasi PT KCJ dengan menambah petugas pengamanan dan pelayanan hingga dua kali lipat. Namun melihat padatnya jumlah pengguna, PT KCJ mengimbau para penumpang untuk selalu memperhatikan aturan dan tata tertib naik KRL.
Di antaranya, penumpang diminta tidak membuang sampah di dalam KRL, tidak makan dan minum di dalam KRL, serta tidak duduk di lantai kereta. Selain itu, berhati-hati terhadap barang bawaan atau anggota keluarganya yang masih kecil.