Korban Vaksin Palsu Mengeluh Tidak Ditanggapi Rumah Sakit  

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 25 Juli 2016 14:49 WIB

Loby utama RS Harapan Bunda Jakarta Timur ditutup dari pelayanan pasien pasca kasus vaksin palsu, Jakarta, 17 Juli 2016. TEMPO/Abdul Azis

TEMPO.CO, Jakarta - Para orang tua korban vaksin palsu di Rumah Sakit Harapan Bunda menyampaikan keluh kesahnya ke Komisi Nasional Perlindungan Anak. Aliansi orang tua tersebut merasa tidak ditanggapi dengan baik oleh rumah sakit. Mereka ingin rumah sakit bertanggung jawab dan memberikan alur yang jelas terhadap peredaran vaksin palsu, karena vaksin palsu beredar sejak 2003.

RS Harapan Bunda sebelumnya menginformasikan keberadaan vaksin palsu di rumah sakit itu hanya pada Maret-Juni 2016. Desima, 40 tahun, salah satu orang tua, awalnya merasa lega karena anaknya diimunisasi sebelum itu.

Namun, setelah berdiskusi bersama orang tua lain, kekhawatiran muncul kembali karena mengetahui ada orang tua yang membayar vaksin di kasir rumah sakit, bukan membayar secara pribadi melalui suster, namun dinyatakan juga mendapat vaksin palsu.

"Buktikan ke kami alur vaksin itu berapa yang masuk berapa yang keluar. Ke mana, bagaimana. Nomor batch yang masuk yang keluar," ujar Desima, Senin, 25 Juli 2016.

Desima juga meragukan temuan Kementerian Kesehatan tentang vaksin palsu Pediacell yang beredar dengan kode c4777ac. "Kalau yang terpapar hanya Maret-Juni, bagaimana anak saya yang divaksin bulan September, yang divaksin dengan kode yang sama jauh sebelum Maret," ujarnya.

Komnas Perlindungan Anak menyatakan akan menindaklanjuti laporan ini dan mencoba menuntut rumah sakit untuk bertanggung jawab atas peredaran vaksin palsu.

Untuk memperkuat kesaksian, dibutuhkan data yang lebih banyak dari korban. "Harapannya saya bisa mendapatkan data dari para orang tua yang melaporkan ke aliansi," kata Danang, Sekjen Komnas Perlindungan Anak.

AUZI AMAZIA

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

5 jam lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

8 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

18 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

35 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

36 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

55 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya