Pelantikan Pengurus PDIP Diwarnai Seruan 'Lawan Ahok'
Editor
Zed abidien
Minggu, 31 Juli 2016 15:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DKI Jakarta, Bambang D.H., menghadiri pelantikan sejumlah pengurus badan di DPD PDIP. Dalam sambutannya, Bambang sempat memberi sinyal soal sikap partai berlambang banteng ini dalam menghadapi pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017.
"Kami sepakat mencari sosok yang arif dan bijaksana. Itu adalah figur yang diharapkan PDIP untuk jadi pemimpin DKI Jakarta yang akan maju dalam pilgub nanti," katanya di kawasan Tebet, Ahad, 31 Juli 2016.
Sontak, pernyataan tersebut mengundang seruan dari kader partai yang dilantik hari ini. Secara bergantian, mereka bersorak menolak bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. "Lawan Ahok," kata salah satu kader dan diikuti kader lain.
Baca: Warga Pademangan Minta Risma Ikut Pilkada Jakarta
Menurut Bambang, dalam mencari pemimpin, ada kriteria yang harus dipenuhi, misalnya berani, tegas, memiliki kepedulian dan komitmen tinggi, serta mematuhi supremasi hukum yang ada. Namun, kata dia, untuk mencari pemimpin yang memiliki kriteria tersebut seluruhnya tidaklah mudah. Kemudian Bambang melontarkan pertanyaan kepada tamu yang hadir.
"Tanpa menyebutkan secara detail, apakah kriteria tersebut sudah cocok dengan yang sekarang?" tutur Bambang. Pertanyaan tersebut kemudian dibalas lagi dengan seruan yang sama, "Lawan Ahok!"
Baca: Begini Jawaban Mega kepada Ahok Soal Jalur Partai
Bambang menuturkan, jika mencari pemimpin, jangan sampai yang pintar tapi justru menindas rakyat kecil. Selain itu, jangan sampai pemimpin yang tegas justru bersikap paling benar. "Lawan Ahok!" seru kader PDIP.
Lewat pernyataan tersebut, Bambang menyampaikan, dari pernyataannya tersebut, sudah sepatutnya kader lain, dari kepala, badan, hingga sayap, bisa menangkap sinyal dukungan partai. Ia berharap tidak ada lagi keraguan bagi kader setelah sinyal tersebut disampaikan. "Semoga kader yang masih bingung dalam menangkap sinyal sudah bisa ditarik (ke partai) lagi," katanya.
LARISSA HUDA