Dewan Minta Penambahan Kuota Siswa SMAN Depok Diusut

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 3 Agustus 2016 23:02 WIB

Ratusan orang tua murid melakukan pendaftaran untuk pendataan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPSDB). ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Depok - Pemerintah Kota Depok, melalui Dinas Pendidikan dan komitmen dari seluruh kepala sekolah SMA/SMK negeri, berjanji mematuhi Pakta integritas yang sudah disepakati pada proses penerimaan peserta didik baru (PPDB).

Namun, ditengarai ada SMA Negeri yang melanggar pakta integritas tersebut, yakni melakukan penerimaan siswa baru di luar kuota yang telah disekati.

Katrena itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Depok Hafid Nasir meminta penambahan kuota tersebut harus diselidiki dasar penambahannya. Soalnya, Pemerintah Kota Depok, melalui Dinas Pendidikan dan komitmen dari seluruh kepala sekolah SMA/SMK negeri, berjanji mematuhi Pakta integritas yang sudah disepakati pada proses PPDB.

"Per rombel di Pakta integritas maksimal 40 siswa. Bahkan, penandatanganan Pakta integritas dilakukan bersama Ombudsman RI," ujarnya. "Kalau lebih dari jumlah itu, di luar komitmen."

Pada proses PPDB 2016/2017, kata dia, Pemerintah Kota Depok, Ombudsman dan sejumlah kalangan berkomitmen untuk menolak siswa titipan, dengan menandatangani pakta integritas sebelum proses PPDB, dimulai. Proses PPDB tahun ini sudah dimulai sejak 1-30 Juni 2016, baik untuk jaur akademik maupun non akademik.

Selain itu, pada perjanjian itu, sudah disepakati setiap sekolah maksimal ada sembilan rombongan belajar dan, setiap rombel maksimal diisi 40 siswa. Setiap tahun, permasalahan proses PPDB di Depok, selalu sama. Banyak orangtua yang ingin memasukan anaknya, ke sekolah negeri. Padahal, nilai anak mereka terbatas untuk masuk ke sekolah negeri.

Sehingga orangtua siswa memaksakan masuk dengan meminta bantuan ke oknum, yang memanfaatkan situasi ini. Menurutnya, kalau yang dibantu memang sesuai dengan prosedur, tak jadi masalah.

Yang jadi masalah, orangtua memaksakan anaknya masuk dengan membayar pihak yang menawarkan bantuan. "Fenomena siswa titipan karena keterbatasan sekolah," ujarnya.

Di Depok, kata dia, hanya ada 13 SMA negeri. Tahun depan baru dibangun SMA Negeri 14 di Sukmajaya. Sekolah tersebut rencananya dibangun untuk menampung siswa filial SMA Negeri 3. "Harus dilakukan forum dialog untuk membahas masalah ini. Sebab, faktanya terjadi di lapangan," ujarnya.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

8 hari lalu

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

Imam Budi Hartono akan melanjutkan RPJMD Kota Depok 2021-2026 jika terpilih pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

21 hari lalu

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

Ketua DPD Golkar Kota Depok Farabi A. Arafiq telah bertemu dengan Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono untuk menjajaki koalisi di Pilkada Depok.

Baca Selengkapnya

Kenapa Kepergian Kejati Sumbar Asnawi dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke Arab Saudi Disorot?

31 hari lalu

Kenapa Kepergian Kejati Sumbar Asnawi dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke Arab Saudi Disorot?

Kepala Kejati Sumbar Asnawi bepergian dengan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke Arab Saudi ke Arab Saudi mendapat sorotan. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Disdik Jakarta Buka Posko Pelayanan KJMU, Ini Sebaran dan Jadwal Operasinya

44 hari lalu

Disdik Jakarta Buka Posko Pelayanan KJMU, Ini Sebaran dan Jadwal Operasinya

Disdik DKI jakarta telah menyiapkan posko pelayanan untuk program KJMU. Tujuannya, untuk memastikan bantuan pendidikan lebih tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Polemik KJMU, DPRD DKI Usulkan Kenaikan Anggaran Pendidikan

55 hari lalu

Polemik KJMU, DPRD DKI Usulkan Kenaikan Anggaran Pendidikan

DPRD DKI akan memanggil Dinas Pendidikan terkait polemik KJMU.

Baca Selengkapnya

KJMU Disoroti, Simak Aturan Baru hingga Syarat Pendaftaran

56 hari lalu

KJMU Disoroti, Simak Aturan Baru hingga Syarat Pendaftaran

Pencabutan KJMU oleh Pemerintah DKI Jakarta menjadi sorotan perbincangan publik di media sosial

Baca Selengkapnya

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

56 hari lalu

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

Proses rekapitulasi penghitungan suara di Kota Depok diwarnai dugaan intimidasi. Proses rekapitulasi sempat terhenti.

Baca Selengkapnya

Kementerian Agama Integrasikan PMB PTKIN dengan LPDP

20 Januari 2024

Kementerian Agama Integrasikan PMB PTKIN dengan LPDP

Kementerian Agama mengintegrasikan PMB PTKIN dengan Beasiswa Indonesia bangkit (BIB) dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP.

Baca Selengkapnya

JPPI Kecam ASN yang Diduga Kampanye Ajak Guru Pilih Paslon Tertentu

18 Januari 2024

JPPI Kecam ASN yang Diduga Kampanye Ajak Guru Pilih Paslon Tertentu

JPPI meminta agar mereka yang terlibat dalam kampanye mendapat sanksi.

Baca Selengkapnya

Angka Buta Aksara di Papua Capai 19 Persen, ini Langkah yang akan Dilakukan Disdik

17 Januari 2024

Angka Buta Aksara di Papua Capai 19 Persen, ini Langkah yang akan Dilakukan Disdik

Angka buta aksara secara nasional itu mencapai 1,8 persen.

Baca Selengkapnya