Jika Didukung PDIP di Pilkada, Ahok: Puji Tuhan Dong  

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 11 Agustus 2016 11:17 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersalaman dengan Megawati Soekarnoputri saat menghadiri acara peluncuran buku "Megawati dalam Catatan Wartawan: Menangis & Tertawa Bersama Rakyat" di gedung Arsip Nasional, Jakarta, 23 Maret 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengaku merasa bersyukur jika dia mendapat dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. "Puji Tuhan, dong. Alhamdulillah," kata Ahok di Balai Kota, Kamis, 11 Agustus 2016.

Meski begitu, Ahok pernah mengatakan tidak lagi berharap partai berlambang banteng itu ikut merapat bersama tiga partai lainnya, yang lebih dulu mendukungnya, yaitu Partai NasDem, Hanura, dan Golkar. Ahok juga menolak anggapan PDIP dan dia sedang saling menunggu siapa yang lebih dulu mendekat dan meminang.

"Mereka itu teman. Namanya teman itu suka genit-genit. Teman itu begitu. Dia (PDIP) marahin saya juga, 'Eh, Hok! Jangan genit-genit, ya. Ngomong di media seenaknya lu.' Namanya teman, ya suka begitu," kata Ahok.

Dalam beberapa kali kesempatan, Ahok berulang kali menyebutkan dia dan PDIP memiliki hubungan dekat secara personal dengan kader-kader PDIP. Bahkan dia mengaku telah berada di dalam lingkaran PDIP sejak partai itu masih bernama PDI.

"Saya sama PDIP itu teman banget. Dari pertama, saya belum masuk politik, dari habis sebelum Pak Harto turun, waktu PDI-nya Suryadi yang ikut, saya sudah bersama PDI yang jadi PDI Perjuangan. Saya pertama dari dulu. Jadi, dari dulu seperti itu," kata Ahok.

Bahkan, kata Ahok, jika PDIP mendekat, tidak akan mempengaruhi dukungan yang sudah ada, yakni dari Partai NasDem, Hanura, dan Golkar. "Tiga parpol kan komunikasi terus dengan PDIP. Tiga parpol ini tahu betul bahwa saya ini sama PDIP dekat banget. Mereka tahu banget."

Sebelum didekati oleh partai politik, Ahok beserta kelompok relawannya, yakni Teman Ahok, sudah berhasil mengumpulkan satu juta KTP sebagai syarat maju sebagai calon kepala daerah dari jalur independen. Waktu itu, Ahok menggandeng Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

Belakangan, nama Heru kian meredup saat tiga partai politik berkoalisi mengusung Ahok. Bahkan, partai politik pendukung dan Teman Ahok berkonsolidasi untuk membentuk tim pemenangan bersama untuk Ahok dan membuka komunikasi politik dengan partai lain, termasuk PDIP.

Nama Ahok kerap dikaitkan dengan wakilnya saat ini, Djarot Saiful Hidayat. Namun sampai saat ini baik Ahok ataupun PDIP belum menentukan sikap. "Pendaftaran masih lama," ujar Ahok.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Bendera Palestina Berkibar di Balai Kota Oslo

29 November 2023

Bendera Palestina Berkibar di Balai Kota Oslo

Balai kota Oslo mengibarkan bendera Palestina untuk memperingati Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina

Baca Selengkapnya

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Maju Mundur Tilang Uji Emisi Kendaraan Bermotor, Dinilai Tak Efektif Kenapa Berlaku Lagi 1 November 2023?

16 Oktober 2023

Maju Mundur Tilang Uji Emisi Kendaraan Bermotor, Dinilai Tak Efektif Kenapa Berlaku Lagi 1 November 2023?

Tilang uji emisi kendaraan bermotor yang semula gencar, kemudian dinilai tak efektif, tapi akan diberlakukan kembali November nanti. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Heru Budi Kembali Buka Posko Pengaduan di Balai Kota Jelang Setahun Jadi Pj Gubernur DKI

15 Oktober 2023

Heru Budi Kembali Buka Posko Pengaduan di Balai Kota Jelang Setahun Jadi Pj Gubernur DKI

Posko Pengaduan di Balai Kota DKI yang sempat dibuka kembali saat Heru Budi awal menjabat rupanya sempat dihentikan.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Membeludaknya Jemaah Salat Ied di Kompleks Balai Kota Yogyakarta Hari Ini

22 April 2023

Membeludaknya Jemaah Salat Ied di Kompleks Balai Kota Yogyakarta Hari Ini

Sekitar lima ribu jemaah menjalankan salat Ied di kompleks Balai Kota Yogyakarta hari ini.

Baca Selengkapnya

Alasan DKI Jakarta Renovasi Tempat Penitipan Anak Negeri Bale Bermain di Balai Kota

17 Maret 2023

Alasan DKI Jakarta Renovasi Tempat Penitipan Anak Negeri Bale Bermain di Balai Kota

DKI Jakarta menyatakan renovasi Balai Kota untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pegawai.

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya