Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (tengah), perwakilan partai politik Nasdem, Hanura, dan Golkar, serta perwakilan dari Teman Ahok berfoto bersama saat Halal Bihalal di Markas Teman Ahok, Pejaten, Jakarta, 27 Juli 2016. Gubernur yang akrab disapa Ahok itu memutuskan maju sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 melalui jalur partai politik. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menegaskan dirinya tidak akan kembali menjadi seorang kader partai. "Aku kayaknya enggak mau masuk partai politik lagi," kata Ahok di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta, Jumat, 12 Agustus 2016.
Ahok, dengan nada berseloroh, mengatakan bahwa banyak partai yang memiliki dirinya. Maksudnya adalah sudah ada partai yang kini telah menyatakan dukungan kepadanya untuk maju dalam pemilihan kepala daerah DKI 2017. "Partai Golkar punya, NasDem punya, Hanura punya," tuturnya sambil tertawa.
Selain bersama tiga partai, Ahok kerap dikait-kaitkan dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dia mengaku memiliki hubungan dekat dengan para kader partai, termasuk dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Kedekatan Ahok dengan Megawati terakhir kali tampak saat semobil dengan Presiden Joko Widodo. Ketiganya sama-sama menghadiri Rapat Kerja Nasional Partai Golkar beberapa waktu lalu.
Meski begitu, Ahok mengaku tidak ingin masuk ke bagian keanggotaan partai dengan lambang kepala banteng bermoncong putih tersebut. "Aku kan bukan orang partai politik. Cuma temenan," ucapnya.
Ahok pertama kali terjun ke dunia politik di bawah naungan Partai Perhimpunan Indonesia Baru pada 2004. Lima tahun setelahnya, dia berpindah ke Partai Golkar untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah RI.
Terakhir kali, ia mendaftar sebagai anggota Partai Gerindra dan hanya bertahan selama dua tahun. Sebab, dia tidak sepaham dengan usul Gerindra yang menginginkan pemilihan kepala daerah dipilih oleh DPRD. Ahok menjadi kader Gerindra agar bisa mendampingi Joko Widodo yang maju sebagai calon Gubernur Jakarta 2012.