Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Negara (BPN) Sofyan Djalil, dan Sekretaris Jenderal Kementerian ATR Noor Marzuki menggelar pertemuan untuk membahas validasi pemetaan aset daerah di Gedung Kementerian ATR/BPN, Kamis, 11 Agustus 2016. TEMPO/Larissa
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengikuti apel kehormatan dan renungan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu dinihari, 17 Agustus 2016. Upacara ini digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia.
Ahok sempat menjelaskan makna dari upacara yang diikuti para menteri dan pejabat negara itu. "Supaya kami terus ingat bahwa ada orang yang berkorban, bukan cuma kepentingan, tapi nyawa. Nah, ini untuk kami nih. Kami jadi pejabat sekarang bukan diminta korbanin nyawa, loh," ujarnya seusai apel. Menurut Ahok, pejabat saat ini tidak berjuang sampai berdarah-darah.
Ahok berujar, pejabat sekarang diminta tidak korupsi, tidak terima suap, dan mewujudkan keadilan sosial. "Tugas pejabat ya itu," katanya. "Dengan kami datang ke sini, kami ingat, orang rela dan ikhlas maju berperang untuk mati. Kalau kami kan belum (dituntut mati), kami cuma dituntut apa? Tidak terima suap, jangan berpihak. Sederhana itu sebetulnya."
Suasana upacara tahunan itu hening. Presiden Jokowi membacakan naskah perenungan, yang dilanjutkan penyalaan obor dan mengheningkan cipta. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memimpin pembacaan doa. Lalu para peserta memberikan penghormatan kepada para pahlawan.