TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengatakan saat ini tidak ada persaingan yang timpang di antara bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Dia menyebutkan elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang merupakan calon petahana, secara statistik mulai seimbang dengan calon lain.

“Tidak ada lagi yang menjadi front runner pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta,” kata Sandiaga di Jakarta, Ahad, 21 Agustus 2016. Menurut dia, hal itu terlihat dari hasil survei lembaga penelitian dan konsultan Manilka.

Manilka sebelumnya menggelar survei terhadap 440 responden di seluruh DKI Jakarta pada 6-11 Agustus 2016. Dilakukan simulasi pasangan kandidat dalam survei tersebut, yakni pasangan Ahok-Djarot dan Sandiaga-Risma. Survei menyatakan kedua pasangan itu sudah seri, sebesar 20,9 persen.

Sedangkan responden yang menyatakan masih ragu sebesar 45,2 persen. Sisanya, sebesar 13 persen, tidak menjawab. Sandiaga mengklaim hasil blusukannya selama ini mampu meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya untuk maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

Menurut Sandiaga, dari hasil survei tersebut, terlihat warga Jakarta menginginkan pilkada digelar satu putaran dan diikuti dua pasangan calon. Dia menegaskan bahwa siapa saja berpeluang menduduki kursi nomor satu di DKI. Salah satu kuncinya adalah mampu menangkap aspirasi masyarakat.

Sandiaga hanya tersenyum ketika ditanya perihal survei yang memasangkan dia dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Dia enggan menjawab banyak soal isu tersebut. Menurut dia, partai pengusungnya saat ini tengah mengkaji pasangan yang tepat untuk mendampinginya dalam pilkada DKI.

DANANG FIRMANTO