Tak Bayar Sewa, 138 KK di Rusun Jatinegara Barat Kena Tegur  

Reporter

Minggu, 21 Agustus 2016 20:11 WIB

Suasana Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jatinegara, di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, 20 Agustus 2015. Gedung yang mirip dengan Apartemen tersebut disiapkan oleh pemerintah Jakarta untuk warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 138 keluarga mendapat surat teguran pertama dari pengurus Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat karena tak kunjung membayar uang sewa unit. Surat teguran pertama ini diberikan Selasa hingga Jumat kemarin.

"Yang mendapat surat teguran adalah yang sudah nunggak tiga bulan hingga delapan bulan. Yang baru sebulan dua bulan tidak kami tegur," ujar Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Jatinegara Barat Vita Nurviatin saat dihubungi Tempo, Ahad 21 Agustus 2016.

Para penghuni yang mendapat surat teguran diberi waktu selama 3 hari sejak surat datang untuk membayar uang sewa. Jika tak kunjung membayar juga, surat teguran kedua akan diberikan.

Duma mengatakan jika pada hari Senin besok, surat teguran kedua bagi yang belum juga membayar akan mulai diberikan. "Ada yang bahkan belum pernah bayar sejak rusun tak digratiskan lagi pada bulan Desember tahun lalu," kata dia.

Pemberian surat teguran ini, kata Vita, sudah sesuai prosedur dan bertujuan agar penghuni rusunawa lebih peduli membayar sewa.

Menurut Vita, surat teguran itu tak serta merta diberikan. Pengelola telah memeriksa dan menanyai para penghuni, alasan masih menunggak. Padahal seharusnya, sesuai perhitungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tiap keluarga dianggap memiliki penghasilan yang cukup untuk membayar uang sewa.

"Kalau ada yang memang benar-benar tak mampu bayar, kami bantu dulu," kata dia.

Beberapa di antara penghuni itu memang ada yang akhirnya tak bisa bekerja sejak pindah ke rusunawa. Namun banyak pula yang mampu, namun tetap tak mau membayar. Saat ini pengelola masih mendata penghuni mana yang memang tak mampu dan mana yang bandel.

Jika hingga surat teguran kedua tak dipatuhi, Vita mengatakan tindakan tegas akan diambil. Penghuni tidak langsung diminta keluar, namun unitnya akan ditahan arus listriknya. "Kami akan tahan supaya dia tak bisa isi voucher listrik," kata dia.

Biaya sewa di Rusunawa Jatinegara Barat mulai diberlakukan pada Desember 2015. Sebelumnya, selama tiga bulan biaya sewa gratis karena warga Kampung Pulo baru masuk. Biaya per bulannya, mencapai Rp 300 ribu. Walau begitu, biaya ini masih sering dianggap terlalu berat oleh penghuni.

"Uang itu belum termasuk biaya air yang sekitar Rp 200 sebulan. Belum lagi listrik voucher juga bayar lagi," kata Tayim, 38 tahun, salah satu penghuni saat ditemui di lokasi rusunawa.

Walau masih mampu membayar uang sewa, Tayim mengatakan biaya itu terlalu berat. Ia harus membiayai anaknya yang sudah masuk SMA dan SD. Apalagi ia hanya bekerja sebagai pedagang sayur keliling.

"Kalau dulu di rumah (Kampung Pulo), walau penghasilan dikit ga kepikiran uang sewa. Tapi sekarang lokasi rumah saya sudah jadi jalan raya," kata dia.

Rusunawa Jatinegara Barat dibuat sebagai relokasi warga Kampung Pulo yang tanahnya digusur untuk normalisasi Kali Ciliwung. Sempat terjadi penolakan besar-besaran saat penggusuran dilakukan. Namun pada Agustus 2015, penduduk Kampung Pulo sudah mulai menempati rusunawa yang terdiri dari dua tower 18 lantai itu.

EGI ADYATAMA

KOREKSI : Naskah berita ini sudah diubah pada Minggu, 21 Agustus 2016 memperbaiki nama narasumber Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Jatinegara Barat Vita Nurviatin. Terimakasih.

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

5 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

5 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

22 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

12 Januari 2024

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.

Baca Selengkapnya