Menteri Luhut Lanjutkan Reklamasi, Nelayan Muara Angke Pecah  

Reporter

Sabtu, 10 September 2016 15:17 WIB

Pendemo dari Forum Kerukunan Masyarakat Nelayan Muara Angke berdemo di depan Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman di Jakarta, 4 Agustus 2016. Massa menuntut Menko Maritim Luhut Pandjaitan untuk menghentikan proses reklamasi di Teluk Jakarta. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menghentikan moratorium reklamasi di Teluk Jakarta membuat sikap nelayan Muara Angke, Jakarta Utara, terbelah.

"Sekarang sudah pecah (suara) nelayan," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jakarta, Affandi, saat ditemui Tempo, Sabtu, 10 September 2016.

Menurut Affandi, sebagian nelayan memang bersikap mendukung reklamasi Teluk Jakarta. Namun sebagian lainnya, kata Affandi, tetap ngotot agar reklamasi dihentikan permanen. "Semua nelayan kecil telah sepakat untuk melawan kebijakan reklamasi," katanya.

Affandi berujar sebenarnya hanya kalangan aktivis nelayan saja yang mengalami perpecahan. Sedangkan massa nelayan yang sehari-hari melaut tetap menolak reklamasi. Alasannya, karena reklamasi telah merugikan mereka sebagai pelaut.

Reklamasi Pulau G, Teluk Jakarta, kata dia, membuat jalur laut dangkal. Sehingga akses kapal menuju dermaga Pelabuhan Ikan Muara Angke menjadi tersendat. "Nelayan harus memutar beberapa kilometer untuk menghindari pendangkalan laut tersebut," ujarnya.

Bagi nelayan, reklamasi juga merusak biota laut. Karena itu, ujar Affandi, mayoritas nelayan memprotes kebijakan Menteri Luhut yang mencabut moratorium reklamasi. "Ini masalah besar, karena pasti merugikan nelayan," katanya.

Aktivis lingkungan juga memprotes kebijakan Luhut melanjutkan reklamasi Teluk Jakarta. Pengacara publik untuk nelayan dari Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Tigor Hutapea, mengaku tak pernah dilibatkan oleh Luhut saat mengambil keputusan melanjutkan reklamasi.

Padahal menurut dia, reklamasi sangat merugikan nelayan. "Kami sama sekali tak pernah dilibatkan dalam keputusan ini," ucapnya.

Pernyataan Tigor membantah keterangan Luhut yang mengaku telah mengundang berbagai elemen masyarakat sebelum menghentikan moratorium reklamasi.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli memberlakukan moratorium reklamasi karena berbagai pelanggaran yang dilakukan pengembang. Keputusan moratorium Rizal berdasarkan kajian Komite Bersama Reklamasi untuk mengevaluasi kebijakan reklamasi.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Cerita Luhut Sakit dan Tawaran Pemulihan dari Menlu Singapura

11 Oktober 2023

Cerita Luhut Sakit dan Tawaran Pemulihan dari Menlu Singapura

Cerita Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang sakit hingga mendapat tawaran pemulihan dari Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Hari Pelaut Sedunia: Mengenal Pengertian Ekonomi Maritim

27 Juni 2023

Hari Pelaut Sedunia: Mengenal Pengertian Ekonomi Maritim

Ekonomi maritim Indonesia memiliki potensi besar bagi perekonomian nasional. Apakah itu ekonomi maritim?

Baca Selengkapnya

Buka Prodi Metalurgi dan Material, Unhas Gandeng Kemenkomarves

14 April 2023

Buka Prodi Metalurgi dan Material, Unhas Gandeng Kemenkomarves

Unhas menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk membuka prodi Metalurgi dan Material.

Baca Selengkapnya

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

12 Desember 2022

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

Sebelum Deddy Corbuzier memperoleh pangkat Letkol Tituler, Idris Sardi sudah lebih dulu mendapatkannya

Baca Selengkapnya

Luhut: Jika Ditanya Kapan Hidup Paling Bahagia, Saya Jawab saat Masih Jadi Tentara

8 Oktober 2022

Luhut: Jika Ditanya Kapan Hidup Paling Bahagia, Saya Jawab saat Masih Jadi Tentara

Luhut mengaku titik yang paling membuatnya bungah adalah saat menjadi tentara.

Baca Selengkapnya

Dunia Melihat Indonesia sebagai Negara Super Power Mini, Apa Maksud Luhut

28 September 2022

Dunia Melihat Indonesia sebagai Negara Super Power Mini, Apa Maksud Luhut

Luhut Binsar Panjaitan menceritakan beberapa pakar ekonomi di Amerika Serikat memuji kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Korea-Indonesia MTCRC Jalin Kerja Sama Maritim dengan UNHAS

3 Agustus 2022

Korea-Indonesia MTCRC Jalin Kerja Sama Maritim dengan UNHAS

Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) memperluas kerja sama dengan instansi pendidikan Universitas Hasanuddin (UNHAS).

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa di Central South University Cina, Kuota 50 Orang

27 Mei 2022

LPDP Buka Beasiswa di Central South University Cina, Kuota 50 Orang

LPDP membuka pendaftaran beasiswa untuk program S2 di School of Metallurgy and Environment, Central South University Cina. Cek syarat dan tahapannya.

Baca Selengkapnya

Pantau Kesiapan Kampus, Luhut Harap UIII Lahirkan Banyak Cendekiawan Muslim

21 Januari 2022

Pantau Kesiapan Kampus, Luhut Harap UIII Lahirkan Banyak Cendekiawan Muslim

Luhut Pandjaitan berharap Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) akan menjadi pusat penelitian peradaban Islam.

Baca Selengkapnya