Politikus PDIP Sebut Duet Ahok-Djarot Tinggal Dideklarasikan

Reporter

Rabu, 14 September 2016 23:10 WIB

Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat menerima Roti Buaya dari Relawan Ahok-Djarot di Balaikota DKI Jakarta, 29 Agustus 2016. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bidang Perekonomian Hendrawan Supratikno menyebut partainya masih mencari hari baik untuk mendeklarasikan dukungan kepada duet Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. "Ini sudah masuk tahap deklarasi, lagi dicari kapan waktunya yang pas," kata Hendrawan saat dihubungi Tempo, Rabu, 14 September 2016.

Partai berlambang banteng itu hingga kini memang belum mengumumkan siapa calon yang bakal diusung. Namun PDI Perjuangan santer dikabarkan bakal mendukung gubernur inkumben yang akrab disapa Ahok itu.

Hendrawan mengatakan Surat Keterangan rekomendasi dukungan akan dikeluarkan pada 19 September 2016. Sedangkan untuk pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum Jakarta bakal dilakukan tepat di hari dibukanya pendaftaran. "Pada 21 September rencananya seluruh daerah bakal didaftarkan secara serempak. Tak hanya DKI saja," ucap Hendrawan.

Menurut Hendrawan, keputusan itu berdasarkan rapat terakhir di rumah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat belum lama ini. Dalam rapat itu juga sekaligus membahas pilkada di berbagai wilayah. Dari 101 wilayah, tinggal 10 daerah lagi yang belum rampung. "Waktu itu rapat terakhir di Teuku Umar sisa 10 daerah. 92 persen sudah selesai," kata dia.

Dukungan PDIP untuk Ahok juga tak dipungkiri oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Djarot Saiful Hidayat. Djarot pun tak menampik saat ditanya ihwal dirinya yang akan mendampingi Ahok lagi.

Menurut wakil gubernur DKI Jakarta ini, kecenderungam PDI Perjuangan untuk memilih Ahok kembali memang tak bisa dipungkiri. "Kecenderungan pasti PDIP ke pertahana," ujar Djarot.

Alasannya, kata dia, kinerja pertahana selama ini masih dianggap moncer. Sejumlah program untuk perbaikan Jakarta dianggap bisa dijalankan dengan baik. Di samping itu, Djarot mengungkapkan Ahok juga tak terperangkap dalam kasus hukum.

Padahal, Ahok sebelumnya sempat dikaitkan dengan sejumlah kasus hukum seperti proyek reklamasi pantai dan pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. "Pertahana dianggap baik dan bisa melaksanakan program dan tak ada persolaaan hukum yang signifikan," ujar Djarot.

Ihwal nama Djarot yang akan berpasangan dengan Ahok sebagai calon wakil gubernur, Hendrawan mengatakan tiga partai yang lebih dulu mendeklarasikan dukungan kepada Ahok harus bisa menyesuaikan. Soalnya, kata dia, di antara tiga partai itu PDIP yang punya kursi terbanyak. "Ya mereka tinggal sesuaikan saja," ucap Hendrawan.

Ahok memang sudah didukung tiga partai yakni Golkar, Hanura, dan NasDem. Saat Ahok mendeklarasikan diri memilih jalur partai dari sebelumnya jalur perseorangan, Ahok belum mengumumkan siapa calon pendampingnya. Padahal, saat masih di jalur independen, dia telah menunjuk Ketua Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Heru Budi Hartono sebagai wakil.

Partai NasDem yang sebelumnya menyatakan calon wakil Ahok harus Heru, melunak. Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem, Willy Aditya, mengatakan tak jadi masalah jika bukan Heru. "Yang penting cagubnya tetap Ahok," kata Willy.

Saat ini, kata Willy, partainya masih berkomunikasi dengan PDI Perjuangan untuk persiapan deklarasi. Lokasi deklarasi, kata Willy, bakal dilakukan antara di posko pemenangan Ahok di Jalan Lembang, Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. "Ya inginnya tempat yang lebih luas," ujar Willy.

Ahok sendiri mengaku tak tahu jika dirinya bakal diusung PDI Pejuangan. "Belum tahu," kata Ahok.

DEVY ERNIS

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya