Agus-Sylviana Dinilai Ideal Pimpin Jakarta

Reporter

Jumat, 23 September 2016 05:59 WIB

Agus Harimurti Yudhoyono berfoto dengan istri dan anaknya setelah mendapatkan IPK 4.0 usai menyelesaikan pendidikan militernya di US Army Command and General Staff College (CGSC), Forth Leavenworth, Kansas, AS. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni dinilai sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur ideal untuk maju dalam Pilkada DKI 2017 oleh keempat partai yang mengusung mereka yakni PPP, PAN, PKB, dan Partai Demokrat.

"Dua orang ini adalah pasangan ideal, kombinasi seorang (prajurit) militer dipadu birokrat berpengalaman," ujar Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy kepada wartawan di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Jumat pagi.

Penerima Adhi Makayasa -- lulusan terbaik Akademi Militer -- angkatan 2000 merupakan sosok muda yang memiliki integritas dan kedisiplinan tinggi.

Peraih tiga gelar master dari tiga universitas terkemuka yakni Nanyang Technological University (Singapura), Harvard University dan Webster University (Amerika Serikat) itu juga dipandang sebagai intelektual yang selama karirnya sebagai TNI sering mendapatkan penugasan di dalam maupun luar negeri.

"Ini adalah modal dasar yang baik dengan pribadinya yang santun, ucapan-ucapan yang terukur, serta memiliki visi yang dibutuhkan warga Jakarta," kata Romi.

Sementara Sylviana Murni dinilai sebagai birokrat tangguh, akademisi, serta aktivis organisasi, dan memiliki kemampuan birokrasi mumpuni.

Wanita kelahiran Jakarta, 11 Oktober 1958 itu tercatat pernah menduduki beberapa jabatan strategis di DKI Jakarta antara lain Kepala Biro Bina Sosial DKI (1999-2001), Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DKCS) DKI (2001-2004), Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI (2004-2008), Walikota Jakarta Pusat (2008-2013), hingga jabatan terakhirnya kini sebagai Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Kebudayaan dan Pariwisata.

Pasangan Agus-Sylviana dianggap mampu merepresentasikan warga Jakarta yang 30 persen merupakan etnis Jawa dan 24 persen adalah etnis Betawi.

"Mas Agus (orang) Jawa dan Bu Sylvi adalai Betawi. Ini juga merupakan kombinasi ideal dari kacamata gender karena laki-laki dan perempuan yang Insya Allah merupakan satu-satunya diantara pasangan (cagub/cawagub) yang ada," ujar Romi.

Koalisi empat partai yang disebut sebagai Koalisi Cikeas mengaku optimistis bahwa Agus dan Sylviana mampu memberikan harapan baru kepada warga Jakarta.

"Soal pengalaman tidak pernah ada yang bisa dinilai dari orang baru karena memang belum pernah menduduki jabatan dalam birokrasi. Tetapi seseorang baru yang bisa dikelola adalah harapan, dan harapan 'Jakarta untuk Rakyat' itulah yang akan kami berikan kepada warga Ibu Kota," kata Romi.

Pasangan Agus dan Sylviana direncanakan akan mendaftarkan diri ke KPUD DKI Jakarta pada Jumat malam pukul 19.00 WIB setelah menyelesaikan berbagai syarat administrasi.

Agus Harimurti Yudhoyono yang saat ini berpangkat Mayor Infanteri TNI dan Sylviana yang hingga kini masih berstatus pejabat Pemerintah Provinsi DKI, dipastikan akan mengundurkan diri dari institusinya masing-masing sebelum mendaftar sebagai cagub dan cawagub DKI Jakarta.

ANTARA

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya