Calon Gubernur DKI dan wakil gubernur diusung Gerindra-PKS pada Pilkada DKI 2017 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno foto bersama usai acara pendeklarasian di rumah Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, 23 September 2016. Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera sepakat mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai pasangan calon pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Tempo/ Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pada 23 September 2016 mengatakan pembagian dana kampanye belum dibicarakan secara rinci. Pembahasan detail mengenai hal itu, menurut dia, akan dilakukan sambil jalan.
"Itu bisa dibicarakan sambil jalan. Kemarin, kami lebih berfokus pada pendaftaran administrasi. Yang lain didiskusikan lebih jauh nanti," ujar Anies seperti dikutip dari majalahTempo edisi 26 September-2 Oktober 2016.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini diumumkan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta oleh koalisi Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera. Dia berpasangan dengan politikus Gerindra yang juga pengusaha, Sandiaga Uno. Pengumuman pencalonannya dilakukan pada Jumat, 23 September lalu.
Sebelumnya, Gerindra mencalonkan Sandiaga sebagai gubernur. Namun keputusan akhir berubah menjelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta. Perubahan itu terjadi lantaran keputusan koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang mengusung inkumben Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sedangkan koalisi Partai Demokrat-PAN-PKB-PPP mencalonkan Agus Harimurti Yudhoyono.
Meski maju diusung koalisi Gerindra dan PKS, Anies mengaku tidak melakukan komunikasi khusus dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. "Tidak ada komunikasi khusus dengan Prabowo atau Gerindra. Artinya, yang berkomunikasi itu Sandiaga Uno," katanya.
Ditemui terpisah, Sandiaga mengungkapkan bahwa terpilihnya Anies menjadi cagub adalah atas permintaannya. "Saya, terus terang, yang mengajak Anies bergabung bersama kami," ujar Sandiaga di Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu, 24 September.
Sandiaga menegaskan dialah yang menawarkan kepada Anies posisi calon gubernur. Mendapat tawaran itu, Anies sempat ragu. Ini terkait dengan persaingan saat pemilihan presiden 2014 ketika Anies menjadi juru bicara Joko Widodo, yang bersaing ketat dengan Prabowo Subianto.
Sandiaga pun mengatakan kepada Anies bahwa dia akan meyakinkan Prabowo. Kepada Anies, Sandiaga mengatakan Prabowo seorang negarawan. "Dia seorang yang bisa move on, bukan baper melihat masa lalu, tapi dia melihat masa depan," tuturnya.