Feature: Malam Terakhir di Bukit Duri

Reporter

Editor

Mustafa moses

Kamis, 29 September 2016 11:38 WIB

Aktivitas warga jelang penggusuran di pemukiman yang terkena proyek normalisasi Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta, 28 September 2016. Dalam periode Agustus hingga September 2016 ini tercatat sudah 313 keluarga pindah ke Rumah Susun (Rusun) Rawa Bebek di Jakarta Timur. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Lorong gang permukiman di bantaran Kali Ciliwung itutampak seperti tak dihuni. Pukul setengah satu dini hari, Rabu, 28 September 2016, angin kencang menusuk tulang, jalanan becek sisaan hujan. Deretan rumah di kanan-kiri diterangi lampu jalan putih temaram.

Sebagian rumah masih berdiri tegak, sebagian lagi telah roboh dan terbongkar. Di poskamling oranye yang berjarak 500 meter dari mulut gang, Daliman, 42 tahun, dan keluarganya terbaring.

Raut wajah pria yang bekerja sebagai tukang potong ayam itu terlihat lelah. Di sisi kirinya, istri dan anak laki-lakinya tidur berselimut kain batik tipis. Dua tas besar dijadikan bantal. Ini malam terakhir rumahnya berdiri tegak.

Daliman dan keluarga memilih bermalam di lokasi eksekusi. Permukiman RT 5/RW12 Bukit Duri, tempat tinggalnya selama belasan tahun, akan diratakan pukul 7, Rabu pagi. "Saya baru beres pindahan ke kontrakan baru, sengaja tidur di sini mau liat rumah saya dieksekusi," katanya di pagi yang gelap dan dingin itu.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggusur kawasan Bukit Duri setelah surat pemberitahuan ketiga dilayangkan. Penggusuran itu, kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, merupakan rangkaian proyek normalisasi Kali Ciliwung. Namun penggusuran itu banyak mendapatkan perlawanan, dan didukung tokoh seperti Romo Sandyawan dan Jaya Suprana.

Daliman menunjuk rumah bercat hijau satu lantai, tepat di seberang poskamling, tempatnya menghabiskan sisa malam. Pria berkaus hitam dengan celana pendek cokelat itu sudah pasrah. "Pemerintah ke rakyat kecil kurang kebijaksanaannya, nggak kasihan," ujar dia sembari mengelus dada.

Tak pernah dia bayangkan akan terusir dari rumahnya sendiri, tanpa ganti rugi. Daliman pun enggan mengambil jatah rusun Rawabebek, satu-satunya opsi yang diberi. "Saya sudah terlanjur kesal."

Daliman kecewa diperlakukan semena-mena sebagai warga negara. Padahal setiap tahun pajak bangunan rumahnya tak lupa dia setor, namun kata dia kini seolah tak ada artinya.

Kedatangan mesin dengan tangan-tangan besi amunisi penggusuran sejak sore ditambah kepungan puluhan aparat, tak memungkinkan perlawanan."Percuma lawan secara fisik nggak bakal menang," ujarnya.

Daliman dan para tetangganya sepakat menempuh jalur hukum di pengadilan. Berbekal sertifikat lahan miliknya, dia percaya keadilan itu masih berdiri. "Saya punya bekal kuat, mudah-mudahan dapat ganti rugi."

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

23 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

59 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Cegah Banjir, Pj Bupati Banyuasin Turunkan Alat Berat Normalisasi Sungai Gasing

9 Februari 2024

Cegah Banjir, Pj Bupati Banyuasin Turunkan Alat Berat Normalisasi Sungai Gasing

Normalisasi sungai ini menggunakan alat berat amphibi milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Baca Selengkapnya

Tangsel Dikepung Banjir, Pilar Saga Pastikan Pompa Berfungsi Dengan Baik

7 Januari 2024

Tangsel Dikepung Banjir, Pilar Saga Pastikan Pompa Berfungsi Dengan Baik

Pemerintah Kota Tangsel telah memastikan pompa air di semua titik rawan banjir dalam kondisi aktif.

Baca Selengkapnya

PKS DKI Kritik Kinerja Heru Budi, Bandingkan dengan Era Gubernur Anies

13 Oktober 2023

PKS DKI Kritik Kinerja Heru Budi, Bandingkan dengan Era Gubernur Anies

Setahun Heru Budi, PKS DKI menilai posisi penjabat Gubernur Jakarta selanjutnya ditempati orang lain.

Baca Selengkapnya

Setahun Heru Budi Penjabat Gubernur Jakarta, PSI Beri Pujian Karena Menjadi Antitesis Anies

11 Oktober 2023

Setahun Heru Budi Penjabat Gubernur Jakarta, PSI Beri Pujian Karena Menjadi Antitesis Anies

Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta mengapresiasi kinerja Heru Budi Hartono selama setahun memimpin Jakarta sebagai penjabat gubernur.

Baca Selengkapnya

Tembok Roboh Timpa 4 Pekerja Proyek Normalisasi Kali Serua Tangsel, Satu Korban Tewas

6 Oktober 2023

Tembok Roboh Timpa 4 Pekerja Proyek Normalisasi Kali Serua Tangsel, Satu Korban Tewas

Pekerja yang tertimpa tembok roboh itu sedang merakit besi cakar ayam untuk pondasi cor program normalisasi Kali Serua, Tangsel.

Baca Selengkapnya

Kekeringan di Bekasi Makin Meluas, Sudah Melanda 46 Desa di 10 Kecamatan

20 September 2023

Kekeringan di Bekasi Makin Meluas, Sudah Melanda 46 Desa di 10 Kecamatan

Jumlah warga Kabupaten Bekasi terdampak kekeringan, yakni 49.892 KK atau sekitar 167.880 jiwa.

Baca Selengkapnya

PSI DKI Kritik PMD untuk PAM Jaya Berkurang, tapi Buat Jakpro Bertambah

15 September 2023

PSI DKI Kritik PMD untuk PAM Jaya Berkurang, tapi Buat Jakpro Bertambah

Fraksi PSI DKI mengkritik Penyertaan Modal Daerah yang bertambah untuk Jakpro, tapi ke PAM Jaya berkurang

Baca Selengkapnya