Ini 4 Penyebab Tren Elektabilitas Ahok Terus Menurun  

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 4 Oktober 2016 18:22 WIB

Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat saat menjalani pemeriksaan tes narkoba di Badan Nasional Narkotika (BNN) di Jakarta, 25 September 2016. M Iqbal Ichsan/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mencatat ada empat penyebab tren penurunan elektabilitas yang dialami oleh pasangan inkumben, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.


"Elektabilitas Ahok merosot dari 59,3 persen pada Maret menjadi 31,4 persen pada Oktober," kata Peneliti Senior LSI, Adjie Alfaraby, saat konferensi pers di kantornya pada Selasa, 4 Oktober 2016.

Baca juga:
Heboh Manifesto Komunis: Polisi Ngawur Sita Buku Asal Malaysia?

Ingat Skandal Papa Minta Saham? Aneh, Nama Baik Novanto Dipulihkan


Adjie mengatakan pada Maret lalu elektabilitas Ahok masih unggul di atas semua nama bakal calon gubernur. Saat itu ada sejumlah nama yang digadang-gadang maju, di antaranya Yusril Ihza Mahendra, Tri Rismaharini, Sandiaga Uno, dan Komisaris Jenderal Budi Waseso. Elektabilitas mereka jika ditotal hanya berkisar 30 persen, atau di bawah Ahok yang mendominasi.

Tapi dua bulan kemudian, atau pada Juli, elektablitas Ahok mulai menurun, menjadi 49,1 persen. Penyebab pertama adalah adanya polemik Rumah Sakit Sumber Waras dan isu suap reklamasi. Pada Oktober ini elektabilitas Ahok anjlok menjadi 31,4 persen karena gencarnya pemberitaan miring tentang dia.

Menurut Adjie, isu reklamasi menjadi buah bibir masyarakat luas karena Ahok dianggap memihak kepentingan pengembang. Masyarakat juga kecewa dengan kebijakan penggusuran yang tidak mengedepankan sikap dialogis. Padahal, gubernur pendahulunya, Joko Widodo, selalu melakukan dialogis ke warga sebelum digusur.


Baca juga:
Pilkada DKI: Awas, Tiga Jebakan Ini Bisa Bikin Ahok Kalah
Ingat Skandal Papa Minta Saham? Aneh, Nama Baik Novanto Dipulihkan

Penyebab kedua, yakni sikap pribadi Ahok yang kerap marah-marah di muka publik, membuat masyarakat kecewa. Masyarakat menganggap Ahok sebagai pribadi yang kasar, congkak, arogan, dan inkonsisten saat mengambil sikap. Puncak kekecewaan masyarakat saat ia memilih melalui jalur partai, meski ia sebelumnya mengkritik partai yang memelihara budaya mahar.

Penyebab ketiga, ada sekitar 40 persen warga yang menolak pemimpin non-muslim. Menurut Adjie, jika isu ini dimainkan oleh lawan politik Ahok, maka akan mempengaruhi elektabilitasnya. Tapi, hal ini belum tentu mengubah pendirian masyarakat yang sudah memilih Ahok.

Penyebab keempat, masyarakat membutuhkan figur baru yang lebih segar dan muda. Apalagi dengan munculnya pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uni dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Kedua pasangan itu dianggap bersih dari korupsi dan bisa memimpin Jakarta.

Survei ini dilakukan LSI sejak sehari pasangan calon mendaftar ke KPUD DKI Jakarta. Mereka melakukan survei pada 26 hingga 30 September 2016. Survei dilakukan dengan metode standar milik LSI, Multistage Random Sampling dengan margin error 4,8 persen. Responden yang dilibatkan mencapai 440 responden yang tersebar di Jakarta dan dari berbagai kalangan.

AVIT HIDAYAT


Baca juga:
Keterpilihan Ahok Merosot: Inilah 3 Hal Menarik & Mengejutkan
Heboh Manifesto Komunis: Polisi Gegabah Sita Buku Malaysia

Advertising
Advertising

Berita terkait

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

46 menit lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

8 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

38 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

38 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

52 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

55 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

56 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya