Warga Bantargebang Tuntut DKI Jakarta Bangun Sekolah

Reporter

Kamis, 13 Oktober 2016 22:47 WIB

Aktivitas di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, 4 Agustus 2016. Sejak 19 Juli 2016. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil alih TPST Bantar Gebang dari PT Godang Tua Jaya (GTJ) dan PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Bekasi - Masyarakat di sekitar tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang mendesak pemerintah DKI menyediakan layanan pendidikan di kawasan tersebut. Layanan itu penting karena belasan ribu keluarga di sana merasakan langsung dampak adanya tempat pembuangan sampah warga DKI.

"Bantuan pendidikan belum dirasakan di sana," kata ketua Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Bantargebang, Abdul Somad, Kamis, 13 Oktober 2016. Menurut dia, selama ini bantuan yang paling getol ialah pembangunan fasilitas umum dan sosial seperti jalan maupun pos pelayanan terpadu.

Menurut dia, dana infrastuktur tersebut diambil dari community developmnet sebesar Rp 100 ribu per tiga bulan. Sedangkan, penduduk menerima konpensasi uang bau sebesar Rp 200 ribu per tiga bulan. Sebetulnya, kata dia, dana konpensasi itu tak sebanding dengan resiko masyarakat yang diterima dengan adanya TPST Bantargebang. "Kami meminta sampah ditukar dengan pendidikan," kata dia.

Alasannya, kata dia, masih banyak anak-anak di sana yang tidak mendapat pendidikan secara laik. Ironisnya, hal itu sudah berlangsung selama 30 tahun sejak adanya tempat sampah raksasa milik DKI. "Sangat banyak dampak negatif akibat keberadaan tempat sampah itu," ujar Somad.

Berdasarkan catatan ada puluhan sekolah negeri maupun swasta tersebar di tiga kelurahan. Di antaranya Kelurahan Ciketing Udik, Cikiwul, dan Sumur Batu. Sekolah tersebut di antaranya 26 sekolah dasar, tujuh sekolah menengah pertama, satu sekolah menengah atas, dan empat sekolah menengah kejuruan.

Sekretaris Aliansi itu, Agus Hadi Prasetyo, mengatakan sedikitnya ada lima permintaan warga ihwal pendidikan di sekitar TPST Bantargebang. Tuntutan itu ialah pembangunan gedung sekolah dari tingkat SD hingga SMA/SMK dengan standar internasional, pembebasan seluruh biaya operasional sekolah.

Penyediaan sarana angkutan bus sekolah di masing-masing kelurahan, pengadaan program beasiswa untuk siswa berprestasi ke jenjang universitas dan penyelenggaraan program kejar paket A,B dan C secara gratis. "Usulan kami sampaikan melalui DPRD Kota Bekasi untuk disampaikan ke DKI Jakarta," kata dia.

Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata, mengatakan, wajar masyarakat di sekitar TPST Bantargebang menuntut hal itu. Menurut dia, tuntutan tersebut merupakan harapan yang harus diperjuangkan mengingat mereka selama ini menjadi 'korban' adanya TSPT milik DKI itu.

"Mereka sudah menyampaikan aspirasinya," kata Ariyanto. Hanya saja, kata dia, pihaknya masih menginventarisasi sejumlah aspirasi masyarakat yang berada di tiga kelurahan di sekitar TPST Bantargebang, setelah itu usulan tersebut harus dimasukkan ke dalam perjanjian kerja sama antara pemerintah Kota Bekasi dan DKI Jakarta.

"Semua usulan harus masuk ke dalam adendum, karena harus ada ikatan sehingga menjadi kewajiban DKI," kata dia. Pihaknya saat ini masih menunggu respon dari DKI ihwal usulan yang diajukan oleh Kota Bekasi. Menurut dia, perjanjian tersebut harus mendapatkan persetujuan dari DPRD, sehingga apabila dalam MoU butuh penambahan klausul seperti pendidikan, DPRD berhak memberikan penambahan.

ADI WARSONO

Berita terkait

Ini Modus Dokter Gadungan yang Ditangkap di Bekasi

42 hari lalu

Ini Modus Dokter Gadungan yang Ditangkap di Bekasi

Modus yang dilakukan tersangka dokter gadungan yaitu mengaku sebagai dokter umum dengan nama yang menurutnya keren, Ingwy Tito Banyu.

Baca Selengkapnya

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

29 Januari 2024

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

Dalam pertemuan tersebut para relawan cawapres Mahfud MD tersebut menemui Ketua Pengurus GOR Bulu Tangkis Smesh, Sugeng.

Baca Selengkapnya

Buang Air di Kali Jeruk Bekasi, Pria Terjatuh dan Tewas Tenggelam

28 Januari 2024

Buang Air di Kali Jeruk Bekasi, Pria Terjatuh dan Tewas Tenggelam

Pria bernama Ahmad Supriadi, 27 tahun, ditemukan tewas tenggelam di Kali Jeruk, Kampung Telaga Harapan, Cikarang Barat,

Baca Selengkapnya

Jalanan di Bekasi Longsor Akibat Hujan Deras, Lalu Lintas Lumpuh

7 Januari 2024

Jalanan di Bekasi Longsor Akibat Hujan Deras, Lalu Lintas Lumpuh

Ruas Jalan Sukamukti-Bojongmangu, Kabupaten Bekasi longsor, pada Jumat, 5 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Penemuan Cadangan Minyak Baru di Bekasi, Pertamina Akan Beri Sembako kepada Warga di Sekitar Lokasi

2 Januari 2024

Penemuan Cadangan Minyak Baru di Bekasi, Pertamina Akan Beri Sembako kepada Warga di Sekitar Lokasi

Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan meminta Pertamina memperhatikan kesejahteraan warga di sekitar lokasi temuan sumber cadangan minyak baru.

Baca Selengkapnya

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

1 Januari 2024

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

Jumlah sampah malam tahun baru 2024 ini adalah yang terbanyak sejak DKI Jakarta melewati masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Temuan Cadangan Minyak di Tambun, Bupati Bekasi Ingin Warga Bisa Ikut Menikmati

30 Desember 2023

Temuan Cadangan Minyak di Tambun, Bupati Bekasi Ingin Warga Bisa Ikut Menikmati

Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan meminta Pertamina memperhatikan kesejahteraan warga di sekitar lokasi temuan sumber cadangan minyak baru

Baca Selengkapnya

Bicara Negara Maju, Cak Imin Bilang Bekasi Malnya Megah tapi Dompet Warganya Kempis

18 Desember 2023

Bicara Negara Maju, Cak Imin Bilang Bekasi Malnya Megah tapi Dompet Warganya Kempis

Cak Imin menyebut Bekasi memiliki banyak mal megah, tetapi hanya jadi tontonan warganya.

Baca Selengkapnya

Ade Mugis Bawakan Sarapan yang Sudah Dicampur Racun Tikus untuk Kekasih Gelap Julita

14 Desember 2023

Ade Mugis Bawakan Sarapan yang Sudah Dicampur Racun Tikus untuk Kekasih Gelap Julita

Ade Mugis membunuh kekasih gelapnya Julita di sebuah kontrakan yang baru satu minggu mereka tempati. Membawa sarapan dicampur racun tikus.

Baca Selengkapnya

Hati-Hati Peredaran Uang Palsu Modus Isi Ulang Saldo Digital, Terjadi di Bekasi

3 Desember 2023

Hati-Hati Peredaran Uang Palsu Modus Isi Ulang Saldo Digital, Terjadi di Bekasi

Polisi tetap melakukan penyelidikan percobaan peredaran uang palsu modus isi ulang saldo digital, meski tidak ada korban.

Baca Selengkapnya