Nyaris Batal, Korban Gusuran Bukit Duri Gelar Pesta Rakyat  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Sabtu, 15 Oktober 2016 17:29 WIB

Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, medatangi acara yang diadakan oleh korban penggusuran di Bukit Duri, Jakarta Selatan, Sabtu, 15 Oktober 2016. Ia ditemani oleh Ketua Sanggar Ciliwung Merdeka, Sandyawan Sumardi. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Pesta rakyat warga korban penggusuran di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, bertemakan Cahaya Tanah Gusuran, nyaris gagal. Kegiatan yang diadakan di atas lahan bekas pemukiman itu, disebut tidak mendapatkan izin kegiatan dari pemerintah setempat.

"Tadi kabarnya panggungnya akan dibongkar pukul 15.00 WIB. Dari pihak Kelurahan mengatakan lahan yang digunakan merupakan tanah steril," kata Dhyta Caturani dari Gema Demokrasi yang juga ikut berpartisipasi dalam acara itu, Sabtu, 15 Oktober 2016.

Kegiatan ini digagas oleh Gerakan Masyarakat untuk Demokrasi (Gema Demokrasi), Sanggar Ciliwung Merdeka, dan bekerja sama dengan Jaya Suprana School of Performing Art serta Jaringan Relawan Kemanusiaan. Walau sempat tertunda beberapa jam karena hujan, kegiatan itu bisa terlaksana.

Dari pantauan Tempo, tak ada petugas Satuan Polisi Pamong Praja mau pun kepolisian yang nampak di acara itu. Mereka hanya terlihat di jalan masuk ke RT 06 RW 12 Bukit Duri dan hanya sekedar berjaga-jaga saja.

Sekitar pukul 14.45 WIB, sebuah mobil polisi sempat masuk ke dekat panggung. Namun mobil tersebut hanya mengantarkan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Fadli Zon. Fadli mengaku datang karena mendapat laporan dari Jaya Suprana, bahwa kegiatan itu terancam dibubarkan.

"Saya kira gak ada masalah (kegiatan dilakukan). Masyarakat korban penggusuran membuat acara seperi ini, seharusnya pemerintah membebaskan," kata Fadli.

Salah satu penggagas acara ini, Sandyawan Sumardi, Ketua Sanggar Ciliwung Merdeka, mengatakan acara ini adalah kegiatan sosial. Kegiatan ini, kata dia hanya diperisapkan dalam waktu 10 hari saja.

"Jelas masih banyak kenangan di atas tanahnya. Masih ada persoalan hukum yang belum selesai di atas tanah yang kini diaku sebagai tanah steril oleh pejabat pemerintahan," kata Sandyawan.

Lewat acara ini, kata dia, mereka ingin mengatakan bahwa penggusuran paksa tak bisa dibiarkan terjadi lagi. Karena penggusuran paksa ia nilai keliru dari sudut pandang hukum, budaya, dan ekonomi.

Acara ini rencananya akan diikuti oleh 70 organisasi dan individu yang peduli akan penggusuran, serta warga korban penggusuran. Selain penyalaan obor, rencananya akan ada juga pasae rakyat, pojok konseling, layar tancap, serta aksi panggung daei berbagai elemen.

EGI ADYATAMA

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

17 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

19 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

26 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

29 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

38 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

39 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

41 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

41 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

41 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

42 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya