Djarot: Penangkap Tikus Saya Kasih Rp 20 Ribu per Ekor

Reporter

Selasa, 18 Oktober 2016 21:11 WIB

TEMPO/Machfoed Gembong

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan lebih baik mengumpulkan tikus liar kemudian memberikan imbalan kepada si penangkap dibandingkan dengan menghambur-hamburkan uang untuk memasang spanduk untuk berkampanye. "Bagi saya, dari pada kampanye pasang gambar atau apa begitu, mending cari yang lebih bermanfaat," kata Djarot di Balai Kota, Selasa, 18 Oktober 2016.

Djarot menuturkan, akan memberikan imbalan kepada siapapun yang menangkap tikus sebesar Rp 20 ribu per ekornya. Imbalan itu ia berikan dari uang operasionalnya sendiri. Bahkan ia tidak membatasi jumlah tikus yang harus ditangkap. "Dananya pakai operasional saya. Boleh kan? Ya monggo, sebanyak-banyaknya (tangkap tikus). Enggak ada syarat," ujar Djarot.

Meskipun ia berkilah bahwa cara tersebut bukan sebagai salah satu bentuk berkampanye, Djarot mengatakan menangkap tikus jauh lebih bermanfaat ketimbang mencetak stiker atau spanduk yang kemudian hanya mengotori jalan dan jembatan di Jakarta. "Itu komitmen kami sebenarnya untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Sekarang sudah boleh (tangkap tikus), tergantung masyarakat," kata dia.

Baca: 'Dulure Djarot' Rancang Strategi Kampanye Bareng PPP Djan

Setiap tikus yang ditangkap oleh warga Jakarta nantinya akan dikumpulkan oleh Dinas Kebersihan dan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta melalui petugas Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU).


Nantinya, bangkai tikus itu akan dijadikan pupuk dengan cara dikubur. "Kalau ditanam kan jadi pupuk, terus tanah jadi subur. Lihat saja banyak tanah kuburan itu subur," kata Djarot.

Djarot menuturkan tujuan pelaksanaan gerakan ini adalah menekan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh tikus liar. Menurut dia, banyak penyakit bersumber dari tikus dan sering menyerang anak-anak berusia balita. Apalagi, kata dia, perkembangbiakan tikus semakin meningkat tiap harinya, terutama di permukiman padat penduduk.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merespons positif rencana Djarot. Menurut dia, program itu baik jika diterapkan di Jakarta. "Bagus lah," kata Ahok singkat.

DEVY ERNIS | LARISSA HUDA

Berita terkait

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.

Baca Selengkapnya

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

6 Desember 2018

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Samsul Ma'arif, mengatakan korban crane ambruk bakal memperoleh ganti rugi dari kontraktor.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya