Jatuh dari Lantai 9 Kalibata City, Desi Wulandari Bunuh Diri
Editor
Juli Hantoro
Jumat, 18 November 2016 16:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Sektor Pancoran, Jakarta Selatan, Komisaris Aswin, memastikan kematian Desi Wulandari, 19 tahun, karena bunuh diri. Sebelumnya, Desi dikabarkan tewas setelah jatuh dari lantai 9 unit yang disewanya di Tower Akasia, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, pada Rabu malam, 16 November 2016.
"(Kematian) itu penyebabnya bunuh diri. Saat kejadian korban sedang sendiri di dalam apartemennya," ujar Aswin saat dihubungi Tempo, Jumat, 18 November 2016.
Kesimpulan ini diambil kepolisian setelah memeriksa sembilan orang saksi yang berkaitan dengan jatuhnya Desi. Mereka adalah dua orang satpam apartemen, tiga orang tetangga korban, kedua orang tua korban, dan dua teman sekamarnya di apartemen, yakni S, 26 tahun, dan R, 23 tahun.
Dari keterangan mereka, sebelum kejadian, Desi diketahui cekcok dengan kedua teman sekamarnya itu. Desi bahkan sempat didorong di dalam kamar oleh S saat cekcok terjadi. "Ia (Desi) langsung menelepon kedua orang tuanya, melaporkan ia baru saja didorong," ucap Aswin. Namun Aswin tak menerangkan penyebab percekcokan tadi.
Baca: Mahasiswi Jatuh dari Lantai 9 Apartemen Kalibata City
Aswin menjelaskan, keributan itu kemudian terdengar oleh satpam apartemen dan tetangga korban. Mereka pun dibawa ke bawah untuk berunding. Namun Desi, yang masih berpakaian baju tidur, diminta mengganti bajunya dulu di kamar apartemen sehingga S dan R lebih dulu menemui satpam di lantai bawah. Dua tetangga korban, T dan J, juga meninggalkan korban di dalam apartemennya sendirian. Satu saksi lain melihat T dan J keluar apartemen.
"Setelah (mereka) di luar, pintunya terbuka, dipikir korban bakal ikut. Ternyata korban tidak ikut keluar. Baru setelah itu di luar terdengar suara (orang) jatuh," kata Aswin.
Desi kemudian jatuh dari lantai sembilan apartemennya. Desi meninggal dalam perjalanan ke Rumah Sakit Tria Dipa, Pasar Minggu. Jenazahnya lantas dibawa ke RS Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sebelum jasadnya dibawa pula oleh pihak keluarga kemarin, Kamis, 17 November 2016.
EGI ADYATAMA