Kasus Rizieq Sebut Kapolda 'Berotak Hansip' Diselidiki  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 17 Januari 2017 21:51 WIB

Pemimpin FPI, Rizieq Shihab dan perwakilan GNPF-MUI menyambangi Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 17 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya berniat menyidik kasus ujaran kebencian yang dilakukan petinggi Front Pembela Islam, Rizieq Syihab, yang menyebut Kapolda Metro Jaya Mochamad Iriawan sebagai kapolda berotak hansip. "Yang jelas itu akan kami proses, tapi belum bisa kami sampaikan," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat di kantornya pada Selasa, 17 Januari 2017.

Wahyu mengatakan telah mendapat laporan dari masyarakat bahwa Rizieq dianggap melakukan tindak pidana ujaran kebencian. Kata dia, pihak yang melaporkan Rizieq bukan Iriawan, tapi seorang hansip bernama Eddy Soetono, 62 tahun.

Laporan itu dilayangkan Eddy beberapa hari lalu di Markas Polda Metro Jaya. Kata Wahyu, dalam waktu dekat, pihaknya akan memeriksa laporan tersebut. Ada kemungkinan kepolisian bakal meningkatkan laporan itu ke tahap penyidikan.

Baca:
Gadis Muda Naik Motor dan Siskamling Tanpa BusanaDenny JA: Akankah Anies Tersingkir di Putaran Pertama?

"Kami tangani itu, tapi kan dilihat nanti, makanya belum bisa disampaikan karena penanganan belum sampai tahap penyidikan," kata Wahyu. Menurut dia, pihak pelapor merasa dirugikan dengan pernyataan Rizieq dalam sebuah acara ceramah. "Tahapannya kan harus ada lidik dulu," ujarnya.

Sebelumnya, Eddy meminta polisi menjerat Rizieq dengan Undang-undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Rizieq disangka melanggar Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45 ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE. Hal ini merupakan buntut dari ucapan Rizieq dalam sebuah ceramah.

Baca Juga:
Emerson Yuntho: Peradilan Koneksitas Kasus Korupsi
Saat Saya Buta 15 Menit Hingga Permanen

Beberapa waktu lalu, Rizieq mengatakan Iriawan mengancam akan meminta Gubernur Bank Indonesia melaporkannya ke polisi. Pernyataan ini disampaikan Rizieq terkait dengan kritiknya yang menyebut ada logo palu arit di mata uang rupiah yang baru diterbitkan.

"Gara-gara saya bongkar ini (dugaan logo palu arit di mata uang Rupiah), saudara, tahu-tahu di Jakarta Kapolda mengancam," tutur Rizieq. "Saya akan dorong gubernur Bank Indonesia untuk melaporkan Habib Rizieq. Cieee… Pangkat jenderal otak hansip."

Pernyataan Rizieq itu kemudian disambut dengan keriuhan tawa peserta ceramah. Dia kemudian melanjutkan pernyataannya. "Betul? Betul? Betul? Bengak. Ya kan lucu, saudara. Sejak kapan jenderal diajar bela palu arit, diajar bela PKI, betul?" ujarnya.

Pernyataan Rizieq tersebut kemudian viral di dunia maya. Videonya juga telah tersebar di media sosial YouTube dan akun media sosial lain.

AVIT HIDAYAT

Baca juga:
Enam Kejahilan Kaesang terhadap Jokowi di Vlognya
Trik Ernest Menggaet Putra Presiden
Soal Model Rambut, Jokowi Mau Model Mohawk?

Berita terkait

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

3 menit lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

UU Desa yang Baru, Apa Saja Poin-Poin Isinya?

4 menit lalu

UU Desa yang Baru, Apa Saja Poin-Poin Isinya?

Presiden Jokowi telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa atau UU Desa

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

4 menit lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

6 menit lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

9 menit lalu

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

Ombudsman RI usul seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) pada tahun 2024 ditunda hingga pilkada serentak 27 November karena khawatir dipolitisasi.

Baca Selengkapnya

Alasan Basuki Hadimuljono Ogah Jadi Calon Gubernur DKI: Saya ini Birokrat

10 menit lalu

Alasan Basuki Hadimuljono Ogah Jadi Calon Gubernur DKI: Saya ini Birokrat

Basuki Hadimuljono ogah menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Ia mengaku dirinya sebagai birokrat tulen.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran CPNS atau CASN 2024 Sudah di Depan Mata, Simak Syarat dan Tata Caranya

12 menit lalu

Pendaftaran CPNS atau CASN 2024 Sudah di Depan Mata, Simak Syarat dan Tata Caranya

Pun untuk tahapnya ada pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan PPPK, alias CASN yang direncanakan bulan Mei.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

12 menit lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

16 menit lalu

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

Protes pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza dan divestasi perusahaan-perusahaan terkait Israel menyebar ke seluruh universitas AS.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

18 menit lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya