Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan memperlihatkan foto barang-barang korban perampokan Pulomas saat memberi keterangan pers di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, 28 Desember 2016. Dua pelaku yang berhasil diamankan yaitu Ramlan Butarbutar alias Pincang dan Erwin Situmorang, satu di antaranya dinyatakan tewas dalam penangkapan. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan menanggapi santai pernyataan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab soal adanya kebangkitan Partai Komunis Indonesia di Indonesia. Menurut Iriawan, jika memang ada embrio kebangkitan PKI, pihaknya akan tahu.
"Faktanya kan tidak ada, udah tidak ada PKI, tidak ada, bagaimana bisa bangkit? Kita tahu juga embrio kalo ada," kata Iriawan di Cakung, Jakarta Timur, Selasa, 24 Januari 2017.
Iriawan menjelaskan, Rizieq menyatakan adanya kebangkitan PKI dari hasil dugaan logo palu arit di lembaran uang rupiah baru. Hal itu hanya asumsi Rizieq. Pasalnya, Bank Indonesia sebagai pencetak uang tersebut sudah menjelaskan bahwa logo itu sengaja dicetak dengan pengamanan rectoverso atau saling isi.
"Itu kan dibuat-buat saja. BI itu ahlinya lho. Ya, itu ahlinya sudah bicara kalo memang sistemnya rectoverso," kata Iriawan.
Sebelumnya, Rizieq menyampaikan perihal adanya kebangkitan komunisme setelah diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Senin, 23 Januari lalu. Hal itu bahkan juga pernah disampaikan Rizieq saat berkunjung ke DPR.
"Satu kalimat saja, perhatikan semua. Saya memberikan warning kepada bangsa Indonesia tentang adanya indikasi kebangkitan PKI," kata Rizieq.