Salman Nuryanto, Bos Pandawa Itu 20 Tahun Jadi Tukang Bubur

Reporter

Editor

Ali Anwar

Rabu, 22 Februari 2017 08:00 WIB

(ki-ka) Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam Lumban Tobing, Pemimpin Pandawa Group Depok Salman Nuryanto, dan Kuasa Hukum Salman, Andi Samsul Bahri, melakukan konferensi pers terkait dengan investasi ilegal di OJK, 28 November 2016. TEMPO/Vindry Florentin

TEMPO.CO, Depok - Rumah kontrakan tak berpenghuni di Jalan Perumahan Sawangan Permai nomor 77 RT 03/08, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, tampak tak terawat. Cat kuning di sekujur temboknya terkelupas dan kusam.

Satu unit lampu masih menyala di rumah berukuran sekitar 100 meter persegi tersebut. Rumah yang hanya berjarak sepuluh langkah kaki dari Kelurahan Sawangan Baru, itu pernah dikontrak oleh Salman Nuryanto, sebelum menjadi bos Pandawa Group. Setelah Nuryanto pindah, rumah kontrakan tersebut belum dihuni lagi oleh orang lain.


Baca:
Bos Pandawa Group Dituntut Kembalikan Duit Rp 1,1 Triliun
Selain Salman Nuryanto, Polisi Juga Tangkap Leader Pandawa

Nama Salman Nuryanto menarik perhatian karena Koperasi Pandawa yang didirikannya, dilaporkan menilap uang 8 ribu anggota dan nasabah sampai Rp1,1 triliun. Nasabah menanam modal mulai Rp 20 juta sampai Rp 1 miliar. Bahkan ada gabungan nasabah yang dananya mencapai Rp 4 miliar, Rp 12 miliar, dan Rp 80 miliar, yang diinvestasikan ke Pandawa Group.

Ketua RT 03, Darsa Sabatin, mengatakan Nuryanto mengontrak di rumah tersebut selama dua tahun sejak 2010. Menurut Darsa, wajah Salman tidak asing bagi warga Sawangan, karena sejak 1997 dia dikenal sebagai pedagang bubur ayam. “Jualannya dengan cara dipikul keliling permukiman warga,” ujar Darsa, Selasa, 21 Febaruari 2017.


Barang bukti yang disita. (Tempo/Iqbal Ichsan)

Sebelum mengontrak di dekat kantor kelurahan, ujar Darsa, Nuryanto telah tiga kali mengontrak di rumah warga, namun tetap di RT 03. Pertama, Nuryanto mengontrak di rumah Asnawi, kemudian di rumah Amat, lantas di rumah Akhim. “Kontrakan yang terakhir di dekat kelurahan punya warga Cibubur,” ujar Darsa.

Seingat Darsa, usaha bubur ayam Nuryanto mulai maju saat tinggal di rumah kontrakannya yang terakhir. Bahkan, Nuryanto membuka cabang dengan nama Bubur Ayam Pandawa di Cinere, Perumahan Maharaja, Parung Bingung, Kahuripan Parung, Bogor, serta Pancoranmas, Depok.

“Total sampai punya enam cabang Bubur Pandawa yang dikelolanya sendiri,” ujar Darsa. Setelah sukses, Nuryanto merambah ke bisnis lain. Mulai 2011, Nuryanto menjadi sales obat herbal. “Namun, usaha bubur ayam masih terus digelutinya,” ucap Darsa.

Bendera Pandawa yang menjadi lebelnya terus melekat pada usahanya. Karena usaha yang terus melejit, akhirnya Nuryanto memutuskan untuk pindah dan mengontrak di salah satu rumah di Perumahan Palam Ganda Asri, Limo, Depok, pada 2013.

Entah kenapa, ujar Darsa, setelah tinggal di perumahan elit tersebut, Nuryanto menambah namanya, menjadi Salman Nuryanto. Padahal, di KTP-nya saat tinggal Sawangan Baru, namanya hanya Nuryanto. “Nama Salman di tambah di depan nama Nuryanto saat mulai sukses dengan Pandawanya,” ujar Darsa.

Darsa terkagum-kagum dengan Salman Nuryanto yang pernah menjadi tukang bubur ayam selama 20 tahun tiba-tiba kariernya mencuat sebagai bos Pandawa Group dengan nilai investasi mencapai Rp 3 triliun. Seperti halnya Darsa, warga yang mengenalnya sejak zaman susah tidak menyangka kesuksesan Nuryanto yang begitu pesat dengan membuka koperasi dan investasi dengan nama Pandawa Group.

“Namun, warga bingung dengan kekayaan Nuryanto yang meningkat pesat. Padahal awalnya tukang bubur pikulan yang mengontrak,” ucap Darsa. Menurut Darsa, Nuryanto sempat mendatangi sejumlah warga di RT 03 untuk menawari investasi uang dengan bunga 10 persen per bulan dari modal.

Tapi, meski Nuryanto dikenal dermawan, warga RT 03 tidak berminat. “Sebab, kami tahu siapa Nuryanto awalnya. Jadi, banyak yang tidak mau investasi,” ucap Darsa.


Korban Pandawa Group melapor ke Polda. (Tempo/Lani Wijaya)

Tihaya, 60 tahun, istri Asmawi, masih ingat ketika Nuryanto mengontrak di kamar yang pernah dijadikan dapur olehnya pada 1997. Saat itu, kata Tihaya, Nuryanto tinggal bersama istri dan anaknya. “Nuryanto ngontrak perbulan Rp 35 ribu. Dia ngontrak kamar di dalam rumah saya,” ujar Tihaya.

Baca juga: Bos Pandawa Dikabarkan Tertangkap, Korban Datangi Polda

Lima bulan lalu, kata Tihaya, Nuryanto sempat membuat film dokumenter mengenai awal profesinya sebagai tukang bubur di RT 03. Namun, warga terkaget-kaget ketika Senin, 20 Februari 2017, Nuryanto diciduk polisi sebagai penggerak investasi bodong.

“Sebenarya orangnya baik, dermawan. Tapi, enggak tahu kenapa bisa begitu,” ucap Tihaya. “Saya sempat sedih melihat mukanya di televisi saat ditangkap polisi,” ujar Tihaya.

IMAM HAMDI

Surat perjanjian anggota Pandawa. (Tempo/Iqbal Ichsan)

Berita terkait

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 jam lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

6 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

20 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

20 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

23 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

1 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

2 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

3 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya