Tolak Salatkan Pemilih Ahok, Al-Jihad: Bukan Soal Politik

Reporter

Jumat, 24 Februari 2017 21:06 WIB

Pengurus Masjid Al Jihad Karet, Setiabudi, Jakarta Pusat membentangkan spanduk anti mensalati umat Islam yang terang-terangan mendukung penista agama pada Jumat, 24 Februari 2017. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) atau pengurus Masjid Al-Jihad, Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Pusat membuat kebijakan melarang mensalati jenazah orang yang mendukung terdakwa kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama. "Ini karena mengikuti syariat Islam, tidak ada kaitannya dengan politik," kata Sekretaris DKM Masjid Al-Jihad, Yayat Supriatno saat ditemui pada Jumat, 24 Februari 2017.

Yayat bersama pengurus Masjid Al-Jihad membentangkan spanduk bertuliskan 'Masjid Ini Tidak Mensholatkan Jenazah Pendukung & Pembela Penista Agama'. Spanduk itu dibentangkan di depan masjid sisi kiri dan kanan. Mereka memasang itu sejak Selasa malam, 21 Februari 2017.

Baca juga: Ahok-Djarot Dilaporkan ke Polisi Soal Wi-Fi Al-Maidah

Spanduk itu kemudian viral di media sosial sehari setelahnya, setelah seseorang memposting via media sosial. Postingan itu menimbulkan pro-kontra. Yayat maklum, tidak semua orang paham dengan kebijakan masjid tersebut.

Pengurus DKM Masjid Al-Jihad, Hasan Basri menceritakan latar belakang kebijakan kontroversi itu. Dia menganggap orang yang mendukung terdakwa penista agama, Ahok sebagai seorang munafik.

"Kami dengan rasa kasih sayang mengimbau melarang memilih pemimpin dari golongan Nasrani dan Yahudi, dan mereka adalah orang munafik seperti Surat An-Nisa dan di At Taubah," ucap Hasan.

Mereka menganggap orang yang munafik tidak perlu disalatkan sesuai dengan perintah Al-Quran. Hasan dan Yayat sepakat bahwa siapapun umat Muslim yang terang-terangan mendukung Ahok tidak akan disalatkan di masjid tersebut. Keputusan ini telah disepakati pengurus masjid dan masyarakat setempat.

Kata Hasan, kebijakan ini telah diberlakukan di 8 masjid di kawasan Setiabudi. Kata dia, ada 3 masjid di kawasan Setiabudi yang membentangkan spanduk larangan mensalati orang Islam pendukung Ahok. Mereka tidak akan mensalati orang yang terang-terangan mendukung Gubernur Ahok.

"Ini bukan masalah pilkada, tapi intinya kami menolak penista agama jadi pemimpin kami," tutur dia. Hasan mengaku siap menghadapi pro-kontra akibat keputusan tersebut. Sejauh ini ada banyak tekanan yang menimpa mereka. Termasuk tekanan di media sosial.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya