TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian yang dilakukan pemerintah Jawa Barat pada 2016 menyebutkan Kota Bogor akan mengalami krisis air bawah tanah akibat berkurangnya kawasan hutan dan kerusakan lingkungan disebabkan oleh sampah.
"Jika ini tidak dicegah, bayangkan dampaknya lima tahun lagi seperti apa, kita akan kesulitan mendapatkan air," kata pelaksana tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor, Jawa Barat, Aulia Guntang di Bogor, Senin, 27 Februari 2017.
Aulia menyebut, sebagian besar masyarakat belum menyadari pentingnya pengelolaan lingkungan yang akan berdampak pada ketersediaan air. Pemerintah Kota Bogor, kata dia, berupaya mencegah terjadinya krisis air bawah tanah dengan membatasi jumlah penggunaan air bawah tanah serta memasifkan sosialisasi untuk menggalakkan kembali penanaman dan lubang biopori. "Kalau semua RT (rukun tetangga) di Kota Bogor mempunyai lubang biopori, tidak akan banjir, dan air tanah akan terjaga," katanya.
Fungsi lubang biopori, menurut Aulia, tidak hanya untuk menangkap air hujan, tapi juga mengurangi jumlah sampah, khususnya organik. Jika satu RT memiliki lubang biopori, pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) Galuga dapat berkurang 25 persen.
Menurut Aulia, 75 persen sampah yang dihasilkan rumah tangga adalah sampah organik, sisanya sampah anorganik. Sampah organik, bila dikelola dengan baik, dapat menjadi pupuk tanaman yang akan menyuburkan tumbuhan. "Selama ini sampah yang dibuang ke TPA Galuga bukan sampah rumah tangga, ada springbed, lemari, bahkan panci masakan. Padahal itu bukan karakteristik sampah rumah tangga," katanya.
Aulia menambahkan, perlu terus mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, terutama tidak membuang sampah sembarangan dan bisa mengolahnya menjadi barang daur ulang. "Lingkungan terjaga, kondisi air bawah tanah juga ikut terjaga," katanya.
Selain mengintensifkan sosialisasi di masyarakat, pemerintah Kota Bogor mewajibkan perusahaan ataupun swasta yang akan berinvestasi memiliki komitmen menjaga lingkungannya. Syarat tersebut ada pada saat pengajuan izin usaha. "Kami akan mengintensifkan pengawasan kepada pihak swasta yang berinvestasi di Kota Bogor, memastikan komitmen mereka untuk pengelolaan lingkungan, benar dipenuhi atau tidak. Jika tidak, akan diberikan peringatan," kata Aulia.
ANTARA
Berita terkait
Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta
3 hari lalu
Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris
Baca SelengkapnyaPLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik
15 hari lalu
Penyediaan SPKLU itu merupakan bentuk dukungan PLN terhadap uji coba 5 unit Angkutan Umum Perkotaan Berbasis Listrik di Kota Bogor (Alibo).
Baca SelengkapnyaCurah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini
30 hari lalu
Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.
Baca SelengkapnyaKota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik
40 hari lalu
Ada 30 titik pemberhentian yang diujicobakan pada 4 April 2024.
Baca SelengkapnyaTanam Padi Nutri Zinc untuk Penanganan Stunting Kota Bogor
40 hari lalu
Juga sebagai upaya mengetaskan kemiskinan.
Baca SelengkapnyaPesan Jokowi ke Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi yang Maju Pilkada Kota Bogor
45 hari lalu
Sekretaris Pribadi Ibu Negara Iriana Jokowi, Sendi Fardiansyah, mengaku mendapat pesan dari Jokowi soal rencananya untuk maju di Pilkada Kota Bogor.
Baca SelengkapnyaRekomendasi Tempat Main Bowling di Bogor, Mulai dari 28 Ribu
48 hari lalu
Ada beberapa rekomendasi tempat main bowling di Bogor yang bisa Anda coba. Harganya mulai dari Rp28 ribuan untuk 3 round. Ini informasinya.
Baca SelengkapnyaKota Bogor Mulai Uji Coba Angkot Listrik, Pakai DFSK Gelora E
29 Januari 2024
Kota Bogor mulai melakukan uji coba angkutan umum kota berteknologi listrik atau angkot listrik menggunakan DSFK Gelora E.
Baca SelengkapnyaSekolah Ambruk, Siswa SDN Polisi 1 akan Belajar dengan Sistem Shift atau di Balai Kota Bogor
5 Januari 2024
Sejumlah ruang kelas di SDN Polisi 1 Kota Bogor ambruk karena dilanda angin kencang.
Baca SelengkapnyaGempa Bumi Guncang Sukabumi Pagi Ini, BPBD Kota Bogor Pantau dan Siaga
14 Desember 2023
BPBD Kota Bogor, Jawa Barat belum menemukan dampak bencana akibat gempa bumi tektonik di wilayah Kabupaten Sukabumi.
Baca Selengkapnya