Banjir SMAN 2 Bogor, Berawal dari Selokan yang Meluap

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 1 Maret 2017 07:04 WIB

Ilustrasi - Banjir dan longsor mengintai. dok. KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir yang menerjang wilayah SMAN 2 Bogor pada Senin, 27 Februari 2017, menewaskan seorang ibu dan anak. Padahal banjir bandang yang datang bukan dari aliran sungai besar, melainkan sebuah selokan.

Selokan Palayangan di belakang SMAN 2 Bogor itu memiliki kedalaman sekitar dua meter. Selokan tersebut terisi air tak sampai separuh. Selokan itu tak berasal dari hulu di pegunungan, tapi sebatas menampung air buangan dari beberapa perumahan di kawasan Sukaresmi, Tanah Sareal, Bogor.

“Ya, sehari-harinya seperti ini. Airnya tidak pernah deras,” kata Firdaus, Ketua RT 03 RW 04 Kampung Kedunghalang Sentral, Sukaresmi, kemarin.

Arif termasuk yang masih syok. Banjir bandang dari selokan itulah yang menyapu kampungnya, Senin petang lalu. Hujan lebat telah membuat selokan meluap hingga membuat ambrol tanggul di satu sisi alirannya yang berkelok. Tanggul ambrol sepanjang 20 meter.

Dibantu kontur tanah yang menurun, air menjebol dua dinding pembatas sebuah sekolah serta membuat satu keluarga dan puluhan sepeda motor ikut tersapu. Dua orang ditemukan tewas setelahnya. “Banyak rumah warga yang juga terendam banjir setinggi 1 meter,” kata Arif.

Duka bercampur trauma masih membekas kemarin. Sejumlah relawan dan warga Kampung Kedunghalang Sentral bergotong royong menyingkirkan puing-puing tembok pembatas sekolah yang ambruk dan menjebol dinding rumah Hamid Setiawan akibat terjangan banjir bandang dari selokan Palayangan tersebut.

Baca: Bogor Dua Jam Diguyur Hujan, Tiga Warga Tewas

Hamid menjadi satu-satunya yang selamat dari sapuan banjir itu. Dia tersangkut di dinding rumah. Sedangkan istri dan anak balitanya bernasib nahas. Anita Fauziyah Fitria, 29 tahun, sang istri, meninggal akibat luka parah di kepala karena sempat terseret banjir lebih jauh. Dziah Mahera Zikra alias Nadia, putri Hamid yang masih berusia 4 tahun, ditemukan tewas 500 meter dari rumahnya.

Ketiganya terpisah begitu saja saat berkumpul di dalam rumah yang disangka mampu melindungi mereka dari hujan yang sangat lebat. “Suaranya bergemuruh saat tembok pembatas SMAN 2 Bogor itu ambruk,” kata Arif.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, yang berkunjung ke lokasi itu, kemarin, berjanji membantu perbaikan tembok pembatas sekolah yang ambrol dan rumah warganya yang rusak. "Untuk tembok pembatas sekolah, karena posisinya lebih rendah, kami usulkan dibangun dengan konstruksi lebih kuat sehingga tidak terjadi musibah lagi ke depan," katanya.

M. SIDIK PERMANA


Berita terkait

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

7 jam lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

17 jam lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

1 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

6 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

6 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

7 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

7 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

8 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

9 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

9 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya