Jenazah Tak Disalati, Djarot: Jauh dari Nilai Islam  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Minggu, 12 Maret 2017 15:02 WIB

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menghadiri deklarasi peralihan dukungan pendukung Agus-Sylvi ke Ahok-Djarot di Tebet, Jakarta, 11 Maret 2017. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menilai umat Islam yang tidak mensalatkan jenazah saudaranya yang seiman jauh dari nilai-nilai Islam. “Meminjam kata Buya Syafii Maarif, ini bukan sekadar tindakan tak terpuji, tapi politis, dan ini jauh dari nilai-nilai Islam,” kata Djarot di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu, 11 Maret 2017.

Djarot berharap jangan sampai ada jenazah muslim yang tak disalati di musala atau di masjid hanya karena almarhum atau almarhumah semasa hidupnya mencoblos pasangan salah satu pasangan calon pada pilkada DKI.

Baca: Fakta Tentang Jenazah Hindun yang Tak Disalatkan di Musala

“Berkali-kali saya bilang, tolonglah jangan campur-adukkan masalah pilkada dengan agama,” tutur Djarot. Djarot mengatakan Islam adalah agama rahmatan lil alamin atau agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua masyarakat.

Atas dasar itu, ujar Djarot, masyarakat memiliki kewajiban untuk mengurus jenazah seorang muslim yang meninggal. Djarot mengakui dia bukan ahli agama, tapi dia memahami bahwa merawat jenazah muslim, termasuk mensalati, adalah fardhu kifayah.

Dalam Islam, hukum fardhu kifayah adalah kewajiban bersama kaum muslim untuk mensalati jenazah. Djarot menegaskan bahwa Islam adalah agama yang ramah bukan pemarah, agama merangkul bukan memukul, agama mengayomi bukan menebar intoleransi.

Karena itu, Djarot mengajak semua pihak tidak memaksakan kehendak. Djarot khawatir isu semacam ini akan menyebar saat pilkada di daerah. Apalagi, kata Djarot, tahun depan akan ada pilkada serentak di 171 daerah di Indonesia. “Kalau isu ini dikembangkan, bahaya,” ucap Djarot.

Sebelumnya, jenazah almarhum Hindun, 77 tahun, tak disalati warga di musala di Karet, Setiabudi, Jakarta Pusat. Hindun diduga didiskriminasi warga setempat hanya karena mencoblos penista agama yang mencalonkan diri sebagai gubernur, Basuki Tjahaja Purnama. Hindun meninggal pada Selasa, 6 Maret lalu, sekitar pukul 14.00 WIB.

Baca juga: Mencoblos Ahok, Jenasah Nenek Hindun Tak Disalatkan di Musala

Saat Hindun meninggal, jenazahnya tak diperkenankan disalatkan di musala. Kata anaknya, Sunengsih, sempat meminta ustad setempat agar jenazah ibunya disalatkan di musala Al-Mu'minun yang berada di RT 08, berjarak 50 meter.

“Saya tanya gimana pak? Pak Ustad Syafii bilang, jangan, karena orang tidak ada, jadi disuruh disalatkan di rumah saja,” ujar Sunengsih.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Koper Hitam Berisi Mayat Ditemukan di Semak Belukar Cikarang Bekasi

6 hari lalu

Koper Hitam Berisi Mayat Ditemukan di Semak Belukar Cikarang Bekasi

Koper berwarna hitam berisi mayat ditemukan warga di semak-semak pinggir Jalan Inspeksi Kalimalang, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

7 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

7 hari lalu

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.

Baca Selengkapnya

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

8 hari lalu

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.

Baca Selengkapnya

Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal di Apartemen Lavande, Kulit Lutut Mengelupas

8 hari lalu

Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal di Apartemen Lavande, Kulit Lutut Mengelupas

Seorang laki-laki bernama Winarman, 54 tahun, ditemukan meninggal di satu unit Apartemen Lavande, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Tangkap Tiga Orang Tersangka

11 hari lalu

Penemuan Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Tangkap Tiga Orang Tersangka

Polisi telah menangkap tiga orang tersangka dalam kasus penemuan mayat perempuan di Pulau Pari. Dua di antaranya pacar korban.

Baca Selengkapnya

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

11 hari lalu

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

Polda Metro Jaya mengungkap hasil visum terhadap mayat perempuan berinisial R yang ditemukan di Pulau Pari,

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

20 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat tanpa Identitas yang Membusuk di Depok, Sempat Dikira Bau Sampah

25 hari lalu

Penemuan Mayat tanpa Identitas yang Membusuk di Depok, Sempat Dikira Bau Sampah

Saat olah TKP penemuan mayat itu, polisi menemukan golok bersarung kain merah, topi rimba hitam, dan korban mengenakan baju kuning.

Baca Selengkapnya