Aktivis Pro Ahok Sayangkan Pengadilan Menangkan Nelayan

Reporter

Jumat, 17 Maret 2017 20:06 WIB

Pengamat lingkungan Emmy Hafild, pengamat ekonomi Sri Palupi, dan pengamat tata kota Elisa Sutanudjaja saat menyaksikan live streaming Debat Cagub DKI Jakarta di Kantor Tempo, Jalan Palmerah Barat No.8, Jakarta Barat, Jumat, 13 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Emmy Hafild, pendukung pasangan Ahok-Djarot, menyayangkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta yang mencabut izin reklamasi tiga pulau di Teluk Jakarta, yaitu Pulau K, I, dan F.

Menurut Emmy, reklamasi merupakan salah satu cara untuk menyelamatkan pantai utara di Jakarta yang telah rusak.

"Sebetulnya, kalau dibiarkan pantai utara tak layak huni karena pencemaran Teluk Jakarta tinggi sejak lama. Bahkan 1982, Walhi pernah mengangkat pencemaran karena merkuri," ujar Emmy di Rumah Pemenangan Basuki-Djarot, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Maret 2017.

Baca juga:

Djarot Nyatakan Kaji Putusan PTUN Soal Reklamasi Pulau F, I, K
Kalah Gugatan Reklamasi, Anies Nilai Akibat Kelalaian Pemprov DKI

Pembatalan Reklamasi Pulau, KNTI: Izin Terbit Secara Diam-diam


Saat ini, Emmy adalah juru bicara bidang lingkungan hidup pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Emmy adalah Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) untuk dua periode, yakni 1996-1999 dan 1999-2001.

Pada Kamis 16 Maret 2017, Majelis Hakim PTUN Jakarta mengabulkan seluruh gugatan warga nelayan Muara Angke terkait pembangunan reklamasi Pulau K, I dan F.

Majelis hakim menyatakan tergugat wajib mencabut SK Gubernur DKI Jakarta Nomor 2485 Tahun 2015 tentang Pemberian Izin Pelaksanaan Reklamasi Pulau K kepada PT Pembangunan Jaya Ancol.

Surat keputusan itu ditandatangani Gubernur DKI Jakarta Basuki Purnama yang menjadi tergugat. Selain Basuki atau Ahok, nelayan Muara Angke juga menggugat PT Pembangunan Jaya Ancol, badan usaha daerah miliik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Emmy menjelaskan salah satu pencemaran adalah ekosistem di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu. Menurutnya, kondisi perairan sudah tidak layak dimana status kondisi air tidak memiliki jarak pandang lagi.

"Kalau dilihat dengan satelit, sampai jarak sejauh dua kilometer warna lautnya cokelat atau keruh. Bahkan di depan Muara Angke, tali tambang jangkar saja sudah enggak kelihatan. Begitulah Teluk Jakarta," ujar Emmy, yang nama lengkapnya Nurul Almy Hafild.

Emmy, yang mantan Direktur Eksekutif Greenpeace Asia Tenggara ini menuturkan kondisi pantai di ibu kota negara sudah sangat memalukan. Air laut yang hitam bercampur dengan limbah dan berbau.

Dia mendesak untuk tidak membiarkan pantai utara Jakarta semakin rusak. Menurutnya, harus ada ekosistem baru atau buatan di utara Jakarta yang untuk menyelamatkan kehidupan masyarakat ibu kota.

Simak juga:
Ahli Oceanografi: Reklamasi Ancam Ekosistem Laut
Ahli IPB: Keputusan Reklamasi Jakarta Jangan Diambil Parsial
Pakar ITB: Reklamasi Teluk Jakarta Akan Perparah Banjir
Begini Kritik Walhi kepada Menteri Luhut tentang Reklamasi


Emmy mengatakan banyak warga tinggal di pinggiran kali kumuh yang kemudian digunakan untuk mandi, menangkap ikan atau bahkan untuk konsumsi sehari-hari. Belum lagi kondisi tanah yang sudah berwarna hitam legam dan berbau.

Sehingga, kata Emmy yang lulusan master bidang ilmu lingkungan dari Universitas Wisconsin, Madison pada 1994, harus ada penanganan.

"Kita harus buat ekosistem baru atau buatan. Bukan dengan menolak reklamasi. Justru reklamasi itu selamatkan kehidupan di pantai utara Jakarta supaya layak huni," kata Emmy, yang tahun 1999 dinobatkan sebagai salah satu Hero of The Planet oleh majalah Time.

LARISSA HUDA

Catatan redaksi:
Terjadi perubahan judul pada 17 Maret 2017 sesuai dengan surat penjelasan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi)

Berita terkait

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

44 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

55 hari lalu

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

17 Februari 2024

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

Organisasi masyarakat sipil khawatir Prabowo-Gibran melanjutkan program Jokowi yang dinilai merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

17 Januari 2024

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

Berita terpopuler hari ini mencakup Faisal Basri yang menyebut Sri Mulyani paling siap mundur dari Kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

28 November 2023

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

PT Astra Agro Lestari dikritik oleh kelompok lingkungan hidup WALHI.

Baca Selengkapnya

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

9 Oktober 2023

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia memberikan tanggapan kritis terhadap proyek Rempang Eco City dan konflik di Seruyan.

Baca Selengkapnya

Penanganan Kebakaran TPA Sampah Sarimukti Lambat, Walhi Jabar Pertanyakan SOP

25 Agustus 2023

Penanganan Kebakaran TPA Sampah Sarimukti Lambat, Walhi Jabar Pertanyakan SOP

Walhi Jawa Barat menilai penanganan kebakaran di tempat pembuangan akhir sampah atau TPA di Sarimukti Kabupaten Bandung Barat lambat.

Baca Selengkapnya

Kata Walhi dan Greenpeace saat Diajak KKP Gabung Jadi Tim Kajian Ekspor Pasir Laut

2 Juni 2023

Kata Walhi dan Greenpeace saat Diajak KKP Gabung Jadi Tim Kajian Ekspor Pasir Laut

Walhi dan Greenpeace buka suara soal ajakan KKP gabung jadi tim kajian ekspor pasir laut. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Walhi Desak Pemerintah Cabut Izin Perusahaan Surya Darmadi

24 Februari 2023

Walhi Desak Pemerintah Cabut Izin Perusahaan Surya Darmadi

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) meminta Kementerian ATR/BPN mengevaluasi dan mencabut izin perusahaan Surya Darmadi.

Baca Selengkapnya

Walhi Ajak Pilih Pemimpin Peduli Lingkungan

31 Januari 2023

Walhi Ajak Pilih Pemimpin Peduli Lingkungan

Ekonomi nusantara bisa menjadi solusi untuk menjawab dua krisis besar saat ini yaitu ketimpangan dalam kesejahteraan dan krisis lingkungan.

Baca Selengkapnya