Buru Perampok Alfamart, Polisi Andalkan Rekaman CCTV
Editor
Suseno TNR
Kamis, 23 Maret 2017 10:50 WIB
TEMPO.CO, Tangerang - Polisi masih memburu lima perampok yang menyatroni gerai Alfamart di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Jatake, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang. Ciri-ciri pelaku diketahui berdasarkan rekaman CCTV milik toko retail itu. "CCTV sudah kami analisis. Hasilnya, kami sudah mengetahui ciri para pelaku dan menandai kendaraan yang mereka gunakan," ujar Kepala Kepolisian Sektor Jatiuwung Komisaris Agung Budi Leksono kepada Tempo, Kamis, 23 Maret 2017.
Menurut Budi, untuk mengidentifikasi pelaku, polisi harus mencocokkan informasi dan data dari hasil olah kejadian perkara dengan keterangan para saksi. "Rekaman CCTV kami cocokkan dengan olah TKP dan keterangan saksi," ucapnya.
Hari ini, tutur Budi, polisi akan menggelar pemeriksaan lagi dan mengkonfirmasi kembali keterangan empat saksi, yaitu karyawan Alfamart yang bertugas saat kejadian perampokan, Rabu pagi, 22 Maret 2017. Mereka adalah Anandi, 22 tahun, bagian pengecekan barang, Nanda Sukmana (24) di bagian kasir, Yoga Badrudin (20), dan M. Ainun Najib (21).
Rabu kemarin, lima perampok bersenjata tajam menyatroni gerai 24 jam itu. Para pelaku menggasak uang dalam dompet Badrudin sebesar Rp 435 ribu, uang dalam brangkas Rp 43,5 juta, dan uang tunai dari laci kasir Rp 175.800. Total uang yang dibawa pelaku sebesar Rp 45 juta lebih.
Corporate Communication General Manager Alfamart Nur Rachman memastikan CCTV Alfamart berfungsi dengan baik. "Karena tim IT secara terjadwal mengunjungi toko untuk melakukan pengecekan," katanya.
Menurut Nur, optimalisasi CCTV juga sebagai upaya preventif jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam kasus perampokan, ucap Nur, rekaman CCTV dapat menjadi alat bukti dan dapat dengan cepat mengetahui identitas pelaku. Sedangkan untuk kasus pencurian, melalui rekaman CCTV, pihaknya dapat mempelajari gerak-gerik pelaku saat hendak melakukan aksinya.
"Produk yang biasa menjadi obyek pencurian juga dapat diidentifikasi, sehingga selanjutnya diberi pengawasan khusus," ujar Nur.
Pasca-perampokan, Nur memastikan kondisi karyawannya dalam keadaan baik. "Mereka kami edukasi dengan intens terkait dengan prosedur keamanan dan meningkatkan kewaspadaan. Toko tetap berjalan normal seperti biasa."
JONIANSYAH HARDJONO