Sumarsono: Jakarta Creative Hub Harusnya Balai Gotong Royong

Reporter

Jumat, 31 Maret 2017 19:01 WIB

Peresmian Jakarta Creative Hub oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. LARISSA HUDA

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyayangkan penggunaan nama Jakarta Creative Hub, yang dianggapnya sulit dipahami orang awam. Dalam kunjungan ke Jakarta Creative Hub (JCH) di Gedung Graha Niaga Thamrin, Jumat 31 Maret 2017, Sumarsono mengatakan JCH lebih baik diberi nama Balai Gotong Royong.

"Kalau tukang becak gitu kan gak paham," kata Sumarsono. "Ini sebenarnya balai gotong royong."

Usulan nama dari Sumarsono tersebut bertujuan supaya masyarakat mudah mengucapkannya dan mudah dipahami.

Baca: Resmikan Jakarta Creative Hub, Ahok: Ini Oke Oce yang Nyata

Sumarsono menjelaskan tujuan pembentukan JCH adalah untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas serta menurunkan angka pengangguran. Target utama JCH adalah anak muda kreatif.

"Jadi ini adalah sebuah jembatan, sebuah solusi, satu sisi untuk mengurangi pengangguran sisi lain memacu produktivitas. Kalau digabung keseluruhan akan berdampak pada ekonomi regional DKI (Jakarta)," katanya.

Sumarsono berharap dengan adanya JCH, pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa melahirkan para pengusaha muda dalam satu tahun. Pengusaha ini nantinya akan diberi pelatihan dan fasilitas sebelum keluar dari JCH dan siap menjadi enterpreneur muda.

BENEDICTA ALVINTA | TD

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

22 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

45 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

58 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

28 Februari 2024

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

26 Februari 2024

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.

Baca Selengkapnya

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

24 Februari 2024

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

15 Februari 2024

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

7 Februari 2024

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

Hanya 25,2 persen pengungsi Ukraina di Jerman yang saat ini berstatus bekerja. Angka itu cukup kecil jika dibanding negara Eropa lainnya.

Baca Selengkapnya

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

1 Februari 2024

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

Transparency International telah merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut profil Somalia, negara paling korup di dunia.

Baca Selengkapnya