Hujan es di kawasan Jakarta Timur, 28 Maret 2017. Butiran es berjatuhan saat hujan deras disertai petir yang mengguyur wilayah Jakarta sore ini. Foto: Istimewa
TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yunus Subagyo Swarinoto tak menutup kemungkinan terulangnya fenomena hujan es di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada musim hujan ini. Menurut dia, kondisi cuaca masih dapat berubah-ubah secara drastis selama musim pancaroba, atau peralihan.
“Bisa saja terulang hujan es, asal tumbuh awan Cumulonimbus (yang) menjulang tinggi dan terjadi dengan cepat,” ujar Yunus saat dihubungi Tempo, Senin, 3 April 2017.
Potensi cuaca Jabodetabek selama sepekan ke depan pun dinamis. “Saat ini masuk musim pancaroba. Kadang hujan kadang panas, tergantung pemicunya.”
Hal yang diperhatikan BMKG, kata dia, adalah suhu muka laut di berbagai wilayah di Indonesia. Suhu laut yang panas itu memicu penguapan yang menjadi cikal bakal awan. BMKG pun memperhatikan area belokan angin dan konvergensi yang mendorong pertumbuhan awan di atmosfer.
“Secara umum (pekan ini) berpotensi hujan lebat disertai petir, angin kencang, bahkan (hujan) es masih berpeluang,” kata Yunus.
Direktur Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG Edvin Aldrian sebelumnya menjelaskan bahwa hujan es biasa terjadi saat pancaroba. Hujan es biasanya turun di wilayah kota pesisir yang dekat dengan pegunungan. Jakarta tergolong wilayah pesisir yang dekat tiga gunung di sebelah selatannya, yaitu Gunung Gede, Gunung Salak, dan Gunung Pangrango.