Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhamamd Awaluddin saat meresmikan Parkir Inap Baru di Bandara Soekarno-Hatta. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) membangun fasilitas parkir inap kendaraan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Parkir inap berkapasitas 400 kendaraan roda empat ini bisa dipesan secara online. "Untuk parkir inap yang baru ini kami kembangkan secara online, bisa dipesan melalui aplikasi," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin saat peresmian parkir inap baru, Kamis 20 April 2017.
Dengan sistem online ini, kata Awaluddin, pengunjung Bandara Soekarno-Hatta bisa memesan terlebih dahulu tempat parkir. "Dengan sistem ini bisa dilihat apakah masih ada tempat atau tidak untuk parkir kendaraan inap," katanya.
Dengan penyediaan parkir sistem online ini, menurut Awaluddin, Angkasa Pura II ingin memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengguna jasa Bandara. "Karena pengunjung butuh kepastian untuk parkir," katanya.
Sebelum datang ke bandara, pemilik kendaraan bisa memesan tempat parkir melalui aplikasi yang bisa diunduh di Google Play.
Lokasi parkir inap yang baru ini berada di sisi barat Bandara Soekarno-Hatta dekat dengan stasiun kereta bandara. Parkir inap ini dilengkapi dengan fasilitas minimarket, mushola, dan toilet. Sebelumnya Angkasa Pura II telah meresmikan parkir inap di Terminal I, dengan kapasitas 1000 kendaraan.
Puncak Arus Balik Nataru, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Pesawat 935 Ribu Orang
1 Januari 2024
Puncak Arus Balik Nataru, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Pesawat 935 Ribu Orang
PT Angkasa Pura II memperkirakan puncak arus bali libur Natal dan Tahun baru (Nataru) di 20 Bandara yang dikelola perusahaan pelat merah itu akan terjadi besok, Selasa 2 Januari 2024.
Bandara Kertajati Ditargetkan Layani 32 Penerbangan Per Hari, Strateginya?
16 Oktober 2023
Bandara Kertajati Ditargetkan Layani 32 Penerbangan Per Hari, Strateginya?
Muhammad Awaluddin menargetkan pergerakan pesawat di Bandara Kertajati akan lebih tinggi dari Bandara Husein Sastranegara pada tahap awal perpindahan penerbangan.