Pemkot Bekasi Temukan Pembuatan Identitas Ganda untuk Poligami
Editor
Juli Hantoro
Kamis, 20 April 2017 13:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat mencatat sebanyak 35.999 warganya mempunyai identitas ganda. Hal ini diketahui ketika melakukan perekaman kartu tanda penduduk elektronik. "Ketika merekam otomatis ketahuan," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kota Bekasi, Erwin Effendi, Kamis, 20 April 2017.
Menurut dia, pemilik identitas ganda mayoritas warga pendatang. Sebelumnya, kata dia, sudah melakukan perekaman di daerah asalnya, namun kepada petugas perekam mengaku belum merekam. "Mereka memaksa merekam kembali," kata dia.
Hasilnya, kata dia, rekaman itu tak bisa dicetak menjadi KTP elektronik. Menurut dia, yang bersangkutan harus mencabut berkas salah satu. Sebab, satu orang hanya mendapatkan satu nomor induk kependudukan. "Data ganda otomatis tercatat di Kementrian Dalam Negeri, di sana disebutkan data itu duplicate record," kata dia.
Baca: Kabupaten Tangerang Ancam Pecat Pegawai Berpoligami
Erwin mengatakan, motif warga menduplikasi data kependudukan berbagai macam. Salah satu yang menjadi terbanyak alasan ialah untuk keperluan menikah lagi. Sebab, berdasarkan pengalaman tahun lalu, pernah ada seorang pria ingin merekam e-KTP di instansinya bersama dengan istrinya. "Ketika mulai scan sidik jari, ketahuan bahwa sudah pernah merekam sebelumnya," kata dia.
Dalam server tersebut, muncul mulai dari identitas di KTP hingga kartu keluarga termasuk nama istri, dan anaknya. Walhasil, sepasang suami istri tersebut ribut, sehingga tak jadi melakukan perekaman. "Motif lain juga ada seperti kejahatan, maupun kepentingan bisnis," kata Erwin.
Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk, Nardi mengatakan, data per Maret 2017, jumlah penduduk Kota Bekasi mencapai 2.402.465, dari jumlah itu yang wajib KTP sebanyak 1.778.265 atau 74,02 persen. Yang sudah mempunyai atau mencetak e-KTP sebanyak 1.436.431, adapun yang belum melakukan perekaman 173.638.
Sementara itu, Pemkot Bekasi menargetkan pada Juni selesai untuk pencetakan KTP elektronik, karena blanko sudah turun.
"Tapi hanya 10.000 untuk tahap pertama," ujar dia.
ADI WARSONO