Ahok Dipenjara, GNPF-MUI Mengaku Siap Memaafkan

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 11 Mei 2017 00:32 WIB

Sejumlah ulama Banten yang tergabung dalam GNPF MUI Banten melakukan sujud syukur atas vonis 2 tahun penjara untuk Ahok. TEMPO/Darma Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia nampak ingin segera memulai rekonsiliasi dengan para pendukung bekas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok. Ini dilakukan setelah putusan majelis hakim Jakarta Utara menjatuh vonis dua tahun penjara terhadap Ahok dalam kasus penistaan agama.


Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir juga berencana menggelar musyawarah untuk menentukan nasib gerakan ini ke depan.


Baca: Halangi Pegawai Pengadilan Pulang, Massa Pro Ahok Sempat Bentrok

"Dari aksi simpatik 55 itu kami sudah menerima apapun yang menjadi keputusan majelis hakim karena kami percaya pada takdir. Sekarang hentikanlah tuduhan bahwa kami ini anti-kebhinekaan atau anti apa saja," ujar Bachtiar selepas acara konferensi pers GNPF-MUI di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu, 10 Mei 2017.


Baca: Aksi Dukung Ahok di Yogyakarta Diserang, Polisi Lepas Tembakan

Bachtiar lalu menyerukan rekonsiliasi bisa dimulai dengan menerima apapun vonis majelis hakim. "Mau demonstrasi tandingan, silakan. Tetapi jangan membakar, jangan merusak, jangan menggoyang-goyang pagar. Kami pun sudah bersiap, untuk bisa menerima, untuk bisa memaafkan," tambah Bachtiar.

Selesai kasus Ahok, nasib GNPF-MUI, yang mengorganisasi sejumlah aksi unjuk rasa bertema ‘bela Islam’ sejak 14 Oktober 2016 hingga 5 Mei 2017 menunggu hasil musyawarah para petingginya.

"Perihal GNPF ke depan, saya akan musyawarahkan dengan tim, mempertimbangkan juga aspirasi umat. Kami di pusat pun tidak punya legalitas -- ini hanya sekadar panitia ad hoc," kata Bachtiar.


Dia mengaku akan mengadakan pertemuan khusus untuk meminta opini ormas-ormas dan tokoh-tokoh Islam dari seluruh Indonesia dalam waktu dekat.

Ketika ditanya adakah kemungkinan GNPF-MUI akan diperbantukan untuk mendukung salah satu tokoh dalam gelaran pilpres 2019 nanti, Bachtiar mengaku belum ada arahan kesana.

"Saya kira belum ada, kalau ada cabang GNPF di daerah pun itu murni inisiatif masing-masing. Enggak bisa dipolitisasi," kata Bachtiar.

Dia menegaskan inisiatif umat untuk membela Al Maidah 51 tidak mungkin serta merta dibelokkan untuk mendukung politik praktis. Bachtiar menganggap umat sudah cerdas dan mengklaim ini terbukti dengan seluruh rangkaian aksi yang dimotori GNPF tidak ada yang ditunggangi motif politik.

"Di 55 kemarin, silakan buktikan, semua tokoh tidak ada yang berbeda pendapat. Bahkan aparat tidak melarang, malah mengirimkan aparatnya," kata Bachtiar.


Advertising
Advertising

AGHNIADI | BUDI R

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

2 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

5 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

10 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

7 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

7 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

8 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya